Informasi Tentang Pap Smear

Informasi Tentang Pap SmearSeperti yang kita ketahui bersama, kanker seviks atau bisa juga di bilang kanker leher rahim adalah jenis kanker yang sangat berbahaya. Kanker serviks ini di sebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) dan kanker ini sangat di takuti kaum perempuan, karena penyakit kanker ini merupakan penyakit pembunuh nomor satu kaum perempuan di  Indonesia.

Setiap perempuan (yang aktif secara seksual) memiliki risiko untuk terkena kanker serviks, tanpa melihat kondisi sosial, ekonomi, status, usia dan gaya hidup. Kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan perkembangannya dapat terjadi dalam waktu 3 -17 tahun. Padahal kanker serviks dapat dicegah bila  melakukan pap smear.


Dengan melakukan pap smear secara berkala setiap tahun, bagi perempuan yang sudah menikah atau aktif secara seksual, kanker serviks dapat di deteksi  dan di tangani lebih dini.

 

Pap smear, di sebut juga tes Pap adalah prosedur sederhana untuk mengambil sel serviks anda (bagian bawah, ujung dari uterus). Dinamai sesuai dengan penemunya, George Papanicolaou, MD. Pap smear tidak hanya efektif untuk mendeteksi kanker serviks tapi juga perubahan sel serviks yang dicurigai dapat menimbulkan kanker. Deteksi dini sel ini merupakan langkah awal anda menghindari timbulnya kanker serviks.

Sejak wanita mulai melakukan Pap smear lebih dari 50 tahun lalu, angka kematian karena kanker serviks menurun drastis. Dulu kanker serviks merupakan penyebab utama kematian karena kanker pada wanita di Amerika Serikat, namun kini hanya menempati urutan ke 15 menurut American Cancer Society. Sekitar 3.700 wanita meninggal setiap tahun karena kanker serviks (angka ini dapat terus menurun jika lebih banyak wanita melakukan Pap smear).

Siapa yang Harus Melakukan Pap Smear?

American Cancer Society merekomendasikan Pap smear pertama dilakukan sekitar 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau pada usia 21 tahun. Setelah usia 21 tahun :

1.   Usia 21 – 29 tahun

Sekali setahun Pap smear regular atau setiap 2 tahun menggunakan Pap smear berbasis cairan.

2.   Usia 30 – 69 tahun
Setiap 2 – 3 tahun jika anda memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan.

BACA JUGA:  Informasi Penyakit Kanker Serviks

3.   Usia lebih dari 70 tahun

Anda dapat menghentikan Pap smear jika anda memiliki hasil 3 tes normal secara berurutan dan Pap smear anda normal selama 10 tahun.

Tanpa melihat usia anda, jika anda memiliki faktor resiko anda perlu melakukan tes setiap tahun. Faktor resikonya yaitu:

  • Riwayat aktivitas seksual saat remaja, khususnya jika anda memiliki lebih dari 1 pasangan seks.
  • Saat ini memiliki pasangan seks yang banyak (multiple).
  • Pasangan yang memulai aktivitas seksual sejak dini dan yang memiliki banyak pasangan seksual sebelumnya.
  • Riwayat penyakit menular seksual.
  • Riwayat keluarga dengan kanker serviks.
  • Diagnosis kanker serviks atau Pap smear memperlihatkan sel prakanker.
  • Infeksi human papilloma virus (HPV).
  • Perokok.
  • Terpapar dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir.
  • Infeksi HIV.
  • Sistem imun yang lemah karena beberapa faktor seperti transplantasi organ, kemoterapi atau penggunaan kortikosteroid kronis.

Jika anda melakukan histerektomi total (operasi pengangkatan uterus termasuk serviks) tanyakan dokter anda apakah anda perlu melanjutkan Pap smear. Jika histerektomi dilakukan untuk kondisi non-kanker, seperti fibroids, anda dapat menghentikan Pap smear rutin. Namun jika histerektomi dilakukan untuk kondisi prakanker atau kanker, saluran vagina anda harus diperiksa untuk mengetahui adanya perubahan abnormal.

Persiapan Pap Smear

Untuk meyakinkan Pap smear anda efektif, sebaiknya Anda mengikuti tips berikut sebelum melakukan tes :

  • Hindari berhubungan seksual atau menggunakan obat vaginal atau busa/krim/gel spermisid selama 2 hari sebelum melakukan Pap smear karena ini dapat menyembunyikan sel abnormal.
  • Coba untuk tidak menjadwalkan Pap smear selama periode haid anda, walaupun tes dapat dilakukan lebih baik untuk menghindari waktu tertentu dari siklus anda.

Bagaimana Pap Smear Dilakukan?

Pap smear dilakukan di ruang dokter dan hanya beberapa menit. Pertama anda berbaring di atas meja periksa dengan lutut ditekuk. Tumit anda akan diletakkan pada alat stirrups. Secara perlahan dokter akan memasukkan alat spekulum ke dalam vagina anda. Lalu dokter akan mengambil sampel sel serviks anda dan membuat apusan (smear) pada slide kaca untuk pemeriksaan mikroskopis.

Dokter akan mengirim slide ke laboratorium, dimana seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.

BACA JUGA:  10 Penyakit Berbahaya dan Mematikan

Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel sel ke laboratorium. Dokter akan mengambil sel dengan cara yang sama, namun dokter akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.

Umumnya dokter akan melakukan Pap smear selama pemeriksaan panggul (prosedur sederhana untuk memeriksa genital eksternal, uterus, ovarium, organ reproduksi lain dan rektum). Walaupun pemeriksaan panggul dapat mengetahui masalah reproduksi, hanya Pap smear yang dapat mendeteksi kanker serviks atau prakanker sejak dini.

Hasil Tes Anda

Pap smear bukan digunakan untuk mendiagnosa penyakit, hanya sebagai tes skrining untuk memperingatkan dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan sel abnormal dipilih secara hati-hati untuk mengirim pesan spesifik kepada dokter anda tentang resiko yang ada.

Beberapa istilah yang mungkin di gunakan dokter :

  • Normal

Tes anda negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi). Anda tidak perlu pengobatan atau tes lebih lanjut sampai Pap smear dan pemeriksaan panggul selanjutnya.

  • Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical squamous cells of undetermined significance)

Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat. Pada kasus ini, Pap smear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal, namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah ada sel prakanker. Dengan tes berbasis cairan, dokter anda dapat menganalisa ulang sampel untuk mengetahui adanya virus yang dapat menimbulkan kanker, seperti HPV. Jika tidak ada virus, sel abnormal yang ditemukan tidak menjadi perhatian utama. Jika dikhawatirkan ada virus, anda perlu melakukan tes lebih lanjut.

  • Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial lesion)

Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari Pap smear mungkin sel prakanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi prakanker yang dalam beberapa tahun akan menjadi kanker. Jika perubahan termasuk tingkat tinggi, ada kemungkinan lebih besar lesi akan menjadi kanker lebih cepat. Perlu dilakukan tes diagnostik.

  • Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells)

Sel glandular memproduksi lendir dan tumbuh pada permulaan serviks dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak jelas apakah mereka bersifat kanker. Tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan sumber sel abnormal.

  • Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma (Squamous cancer or adenocarcinoma cells)

Sel yang diperoleh dari Pap smear memperlihatkan abnormal, sehingga patologis hampir yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Sel bersisik menunjukkan kanker timbul di permukaan datar sel pada serviks. Adenokarsinoma menunjukkan kanker timbul di sel glandular. Jika sel sejenis ditemukan, dokter akan segera melakukan investigasi lebih lanjut.

BACA JUGA:  Patofisiologi dan Proses Infeksi Tuberkulosis

Selain mencari abnormalitas, dokter akan memutuskan untuk memeriksa jaringan dengan mikroskop khusus dalam prosedur colposcopy & mengambil sampel jaringan (biopsi). Colposcopy sering digunakan untuk melengkapi diagnosis.

Mempercayai Hasil Tes

Pap smear bukanlah pembuktian yang main-main. Namun tidak tertutup kemungkinan anda memperoleh hasil negatif palsu. Artinya tes memperlihatkan tidak ada sel abnormal, walaupun sebenarnya anda memiliki sel atipikal. Perkiraan kejadian hasil negatif palsu dengan Pap smear konvensional kurang dari 5% atau 1 dari setiap 20 wanita. Pap smear berbasis cairan akan memberi hasil negatif palsu yang lebih sedikit. Dengan tes yang sama, hasil positif palsu sangat jarang. Hasil negatif palsu tidak berarti ada kesalahan yang dibuat, banyak faktor yang menyebabkan negatif palsu tersebut.

Faktor penyebab negatif palsu :

  • Pengambilan sel yang tidak cukup.
  • Sel abnormal sedikit.
  • Lokasi lesi tidak dapat dijangkau.
  • Lesi kecil.
  • Sel abnormal meniru sel bening.
  • Darah atau pembengkakan sel menyembunyikan sel abnormal.

Walau sel abnormal dapat terdeteksi, waktu berada di pihak anda. Kanker serviks memerlukan beberapa tahun untuk berkembang. Jika satu tes tidak dapat mendeteksi sel abnormal, maka tes selanjutnya akan dapat mendeteksi.