Terdapat perbedaan antara alat kelamin pria yang disunat dan tidak sunat. Pria yang tidak di sunat tentu memiliki kulup atau lapisan lipatan kulit penis dan yang tidak pastinya sudah melakukan sunat. Sunat merupakan hal yang perlu dilakukan dalam agama Islam karena memiliki manfaat tersendiri. Namun sampai sekarang masih banyak orang yang memperdebatkan serta topik hangat seputar masalah kesehatan.
Jangan Lewatkan:
Center for Disease Control and Prevention atau CDC mengatakan bahwa penis tidak disunat kemungkinan berisiko besar terhadap kesehatan serta kebersihan penis. Sunat memang menghilangkan separuh dari kulup, sehingga pria akan kehilangan sensitivitas terhadap sentuhan yang ringan sekalipun, demikian menurut para peneliti di Korea. Malahan, sebuah studi dari Michigan State University mendapati bahwa bagian paling sensitif dari penis pria yang disunat adalah pada bekas luka pada sunatnya.
Ketika pria tidak disunat, kelembapan akan tertinggal pada bagian penis dan kulupnya, sehingga memicu bakteri atau kuman berkembang biak. Pria yang tidak disunat rentan akan infeksi jamur, infeksi saluran kencing, dan penyakit menular seksual (khususnya virus HPV dan HIV).
Lebih sulit menjaga penis yang tidak disunat bersih 100 persen sepanjang waktu. Meskipun kebanyakan pria yang tidak disunat mampu menjaga kebersihan penisnya, hal itu tetap saja menyulitkan mereka. Hasilnya, sebagian perempuan merasa lebih bersih jika berhubungan intim dengan pria yang disunat.
Belum ada jawaban yang relevan mengenai bagaimana sunat memengaruhi kenikmatan kaum perempuan saat bercinta. Sebuah studi dari Denmark menemukan bahwa wanita yang bersuamikan pria yang disunat dilaporkan merasa tidak puas dengan kehidupan seksualnya jika dibandingkan dengan mereka yang suaminya tidak disunat. Namun, ada juga studi lain yang berkata sebaliknya.
Paduch menjelaskan bagaimana kulup bisa meningkatkan kenikmatan saat berhubungan seks. Ketika kulup penis yang tidak disunat tertarik kembali, ia akan mengumpul di sekitar pangkal penis, sehingga menyebabkan gesekan lebih pada klitoris.
Menurut penelitian dari Denmark, wanita yang berhubungan seksual dengan pria yang disunat, kemungkinannya mengalami nyeri seksual tiga kali lipat dibandingkan wanita yang berhubungan seksual dengan pria yang tidak disunat. Penyebabnya: penis yang tidak disunat ternyata lebih licin dan lembut.
Pada akhirnya, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk saat berhubungan seks dengan pria yang disunat atau tidak disunat. Semuanya kembali pada selera masing-masing perempuan. Perempuan yang memiliki pasangan yang tidak disunat pun bisa menikmatinya.