Penyakit dalam Organ Tubuh Hernia (pecah)

Penyakit dalam Organ Tubuh Hernia (pecah)Hernia (pecah) merupakan penyakit dalam organ tubuh terjadi ketika bagian internal tubuh mendorong melalui kelemahan pada otot atau jaringan dinding sekitarnya. Kebanyakan otot biasanya cukup kuat untuk menahan organ-organ tubuh sehingga tetap pada tempatnya masing-masing. Saat otot menjadi lemah maka hal tersebut dapat mengakibatkan hernia.

Jenis-jenis Hernia


Letak kemunculan hernia terdapat di seluruh abdomen (daerah perut). Jenis-jenis hernia juga umumnya terbagi berdasarkan letaknya, yaitu:

 

Hernia femoralis yang terjadi ketika beberapa jaringan mendorong melalui selengkangan, sedikit lebih rendah ke bawah. Femoralis lebih sering terjad pada wanita.

Hernia inguinalis merupakan jenis yang paling umum dari hernia. Biasanya pria lebih cenderung memiliki hernia inguinalis, karena pria memiliki terowongan kecil pada jaringan groin yang membuat testis untuk turun dari perut (abdomen) ke dalam skrotum. Jaringan dari usus juga bisa masuk ke dalam terowongan ini, sehingga membentuk hernia inguinalis.

Hernia umbilikalis adalah kalinan akbiat adanya tonjolan abnormal yang bisa dilihat atau dirasakan di umbilikus (pusar).

Hernia insisional terjadi ketika Anda memiliki bekas luka yang belum sembuh seperti luka setelah melakukan operasi.

Hernia hiatus yang terjadi saat ada bagian perut yang masuk lewat celah pada diafragma (sekat antara rongga dada dan rongga perut) dan mencuat ke rongga dada.

BACA JUGA:  Minum Dua Gelas Air Sebelum Makan dapat Menurunkan Berat Badan

Hernia Spigelian yang terjadi saat ada sebagian usus menjulur dari abdomen pada otot perut bagian samping dan mencuat di bawah pusar.

Hernia epigastrik yang terjadi saat ada jaringan lemak yang mencuat keluar dari abdomen di antara pusar dan tulang dada bagian bawah.

Hernia otot yang terjadi saat ada sebagian otot yang mencuat pada abdomen. Jenis hernia ini juga dapat terjadi pada otot kaki akibat cedera berolahraga.

Hernia Inguinalis

Ini adalah jenis hernia yang paling umum terjadi. 75% kasus hernia merupakan jenis hernia inguinalis. Sekitar 25% pria akan terkena penyakit ini. Sedangkan risiko bagi wanita lebih kecil, yaitu sekitar 3%.

Faktor risiko hernia inguinalis adalah:

  • Usia. Risiko terkena hernia akan meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Jenis kelamin. Pria lebih rentan terkena penyakit ini.
  • Sering mengangkat beban berat.
  • Obesitas (indeks massa tubuh mengindikasikan angka 30 atau lebih).
  • Menderita konstipasi (sulit atau tidak bisa buang air besar) jangka panjang.
  • Menderita batuk jangka panjang.

Hernia hiatus

Hernia hiatus juga termasuk jenis hernia yang umum terjadi dan dari seluruh kasus hernia, terdapat 10% yang berjenis ini. Tidak semua penderitanya merasakan adanya gejala. Tetapi gejala yang mungkin muncul adalah nyeri ulu hati (rasa sakit atau tidak nyaman pada dada yang biasanya muncul setelah makan).

BACA JUGA:  Bentuk Histolitika Entamoeba

Hernia insisi

Tiap operasi pasti memiliki risiko. Salah satu risiko komplikasi pada operasi daerah perut adalah hernia insisi. Tetapi risiko terjadinya penyakit ini pada pascaoperasi tergantung pada jenis operasi yang dijalani pasien.

Hernia femoralis

Selain faktor jenis kelamin dan usia, hernia femoralis memiliki faktor risiko yang mirip dengan hernia inguinalis. Risiko wanita untuk terkena penyakit ini juga empat kali lebih tinggi daripada pria. Penyakit ini dapat menyerang wanita dari segala usia. Hernia femoralis adalah jenis hernia yang lebih jarang terjadi dibandingkan hernia inguinalis.

Hernia umbilikus

Jenis hernia ini umum terjadi pada bayi. Tetapi sekitar 90% bayi yang mengalami hernia umbilikus dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan seiring bertambahnya usia mereka.

Bagaimana Cara Memeriksa dan Mengobati Hernia?

Pemeriksaan hernia umumnya menggunakan USG (ultrasonografi). Dalam proses USG, gelombang suara berfrekuensi tinggi akan digunakan untuk menghasilkan gambar dari bagian dalam organ tubuh.

Penyakit melemahnya dinding perut ini sering dianggap sepele karena jarang memiliki gejala. Tetapi hernia juga dapat mengakibatkan gangguan usus atau terhambatnya aliran darah pada jaringan hernia yang terjepit.

BACA JUGA:  Efek Samping Dari Penghambatan Jenis Sel Tumor

Kedua komplikasi di atas adalah kondisi gawat darurat. Anda dianjurkan untuk segera ke rumah sakit jika mengalaminya.Risiko terjadinya komplikasi akibat hernia cenderung berbahaya. Karena itu, dokter umumnya menganjurkan para penderita hernia untuk menjalani operasi.

Tetapi ada juga jenis hernia yang tidak membutuhkan operasi. Misalnya:

– Hernia umbilikus yang biasanya dapat sembuh sendiri.
– Hernia hiatus yang kadang-kadang dapat ditangani dengan obat-obatan. Tetapi ada juga hernia hiatus yang membutuhkan operasi.

Proses Operasi

Tidak semua jenis hernia membutuhkan operasi. Ada beberapa faktor yang akan memengaruhi keputusan untuk operasi, yaitu:

  • Isi hernia. Ada hernia yang berisi bagian usus, otot, atau jaringan lain.
  • Gejala yang dialami. Ada hernia yang tidak memiliki gejala dan ada yang menyebabkan rasa sakit.
  • Letak hernia. Hernia femoralis dan hernia yang muncul di daerah selangkangan lebih membutuhkan operasi dibandingkan hernia di daerah perut.

Semua operasi memiliki risiko tertentu. Karena itu, dokter spesialis bedah akan menjelaskan semua manfaat serta risiko dari prosedur operasi yang akan Anda jalani.