Alkohol Dapat Mengurangi Risiko Terkena Penyakit Jantung

Satu tim peneliti dari University of Calgary meninjau ulang 84 studi yang menguji tentang konsumsi alkohol dan penyakit jantung. Mereka menyimpulkan bahwa orang yang minum alkohol dengan jumlah yang moderat mempunyai 14 sampai 25 persen lebih rendah untuk terserang penyakit jantung daripada mereka yang tidak meminum alkohol. Tim peneliti yang lain meninjau ulang 63 studi tentang hal yang sama dan menemukan bahwa dengan mengkonsumsi alkohol secara moderat (yang didefinisikan peneliti sebagai satu gelas sehari untuk wanita dan dua gelas sehari untuk pria) dapat meningkatkan kadar kolesterol ‘baik’ (HDL) secara signifikan. HDL ini memiliki efek pelindung dari penyakit jantung.

BACA JUGA:  Koma Bukanlah Suatu Penyakit

Temuan yang dipublikasikan 22 Februari secara online di BMJ ini telah menambah bukti dari penelitian-penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa mengkonsumsi alkohol secara moderat memiliki keterkaitan dengan penurunan risiko terkena penyakit jantung. Seorang pakar mengatakan bahwa penelitian ini memang tampak seperti mendukung adanya dukungan terhadap meminum sedikit alkohol untuk membantu jantung. “Dalam menangani isu-isu gaya hidup, pengonsumsian alkohol secara moderat dapat direkomendasikan sebagai bagian dari gaya hidup jantung sehat,” ujar Dr. Suzanne Steinbaum, seorang ahli jantung di rumah sakit Lenox Hill, New York.


BACA JUGA:  Losartan Obat Tekanan Darah yang Sering Diresepkan

Para penulis di studi kedua yang juga dari University of Calgary menyimpulkan, bahwa kandungan dari alkohol itulah yang mempunyai manfaat kesehatan dan bukan dari jenis dari minuman alkohol tersebut (anggur, bir, dan lain-lain). Namun, para penulis di studi pertama mencatat, bahwa meskipun aturan minum alkohol secara moderat muncul untuk meningkatkan kesehatan jantung, pesan tersebut perlu diimbangi dengan peringatan bahwa minum alkohol terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan.

 
BACA JUGA:  Informasi Penyakit Jantung Koroner

Kini diskusi tentang dampak alkohol pada penyakit jantung harus berfokus pada bagaimana mengintegrasikan bukti-bukti yang telah ada ke dalam praktek klinis dan pesan kesehatan, sehingga masyarakat awam tidak salah mengartikannya.