3. Pengobatan profilaksis dengan sitostika ( kemoterapi )
Jangan Lewatkan:
Mola hidatidosa merupakan penyakit trofoblas yang dapat berkelanjutan menjadi kario karsinoma ( 65 % sampai 75 % ).
Untuk menghindari terjadinya degenerasi ganas, penderita mola hidatidosa diberikan profilaksis dengan sitostatika ( kemoterapi ) Methotraxate ( MTX ) atau Actinomycin D.
Pengobatan profilaksis atau terapi sitostatika memerlukan perawatan dan pengawasan dirumah sakit.
4. Pengawasan lanjutan.
Degenerasi kario karsinoma memerlukan waktu sehingga kesembuhan penyakit mola hidatidosa memerlukan pengawasan.
Disamping itu rekuren mola hidatidosa mempercepat kejadian korio karsinoma sehingga setelah penanganan mola hidatidosa perlu menunda kehamilan paling sedikit satu tahun.
Metode keluarga berencana yang dianjurkan adalah pil KB, pantang berkala, kondom atau alat kontrasepsi dalam rahim ( AKDR ).
Pemeriksaan yang dilakakukan pada pengawasan post mola hidatidosa adalah :
a. Melakukan pemeriksaan dalam dengan pedoman “ Trias Acosta Sison : HBSL, “ yaitu :
- History :
Post mola hidatidosa
Post abortus
Postpartum
- Bleeding : Terjadi perdarahan berkelanjutan
- Softeness: Perlunakan rahim
- Enlagement: Pembesaran rahim
Dengan evaluasi berdasarkan Trias Acosta Sison kemungkinan degenerasi ganas secara klinis dapat ditegakkan.
b. Pemeriksaan hormon
Sebelum dapat ditetapkan dengan pemeriksaan canggih, mola hidatidosa ditetapkan dengan melakukan pemeriksaan Galli Mainini. Pemeriksaan alat canggih dilakukan untuk menetapkan kadar hormon gonadotropin.
c. Pemeriksaan foto toraks
Pemeriksaan foto toraks dilakukan karena kemungkinan metastase ke paru-paru batuk-batuk disertai dahak berdarah, dapat terjadi timbunan cairan dalam pleural.
d. Mencari metastase
Degenerasi ganas mola hidatidosa bila dijumpai metastase bintik kebiruan pada vagina yang merupakan tanda khas korio karsinoma.