Jangan Lewatkan:
Hepatitis C adalah peradangan pada hati yang disebabkan olhe virus hepatitis C (VHC). Infeksi virus ini dapat menyebabkan peradangan hati yang bersifat asimptomatik (tidak bergejala), apabila infeksi berlanjut akan menyebabkan sirosis hati dan kanker hati. Virus hepatitis C menyebar melalui kontak darah-ke-darah dari darah orang yang terinfeksi. Diperkirakan 150-200 juta orang di seluruh dunia terinfeksi VHC. Walaupun sudah ditemukan vaksin pada hepatitis A dan B, tidak ada vaksin yang dibuat untuk hepatitis C.
Gejala dan Tanda
Kebanyakan orang yang terinfeksi VHC tidak menimbulkan gejala. Jika menimbulkan gejala, akan timbul seperti penyakit flu, ditambah dengan:
* Lemas, kecapaian
* Mual dan penurunan nafsu makan
* Nyeri otot dan sendi
* Rasa tidak enak pada daerah hati
Apabila anda terkena hepatitis kronik (menahun) akibat HCV, anda dapat merasakan sedikit gejala diatas. Pada kebanyakan kasus gejala dan tanda tidak akan timbul dalam beberapa dekade. Bila timbul gejala maka anda akan merasakan;
* Lemas
* Penurunan nafsu makan
* Mual muntah
* Kekuningan yang tetap atau hilang timbul pada kulit dan mata (ikterik)
* Demam yang tidak tinggi
Karena tidak menimbulkan gejala, maka sangat penting untuk anda memeriksakan darah untuk mengetahui apakah anda terinfeksi atau tidak, terutama yang mempunyai faktor risiko tinggi seperti petugas kesehatan, pengguna obat-obatan yang saling bertukaran jarum suntik.
Tata Laksana
Pengobatan untuk hepatitis C bergantung dari hasil pemeriksaan laboratorium dan timbulnya gejala pada pasien. Pasien diobati jika pada pemeriksaan darah terdapat VHC, hasil biopsi menunjukkan adanya kerusakan hati dan adanya peningkatan enzim hati. Tujuan dari pengobatan adalah untuk mengurangi jumlah virus atau mempertahankan agar tidak bertambah dan mengurangi kemungkinan terjadinya sirosis hati dan kanker hati. Pengobatan yang bisa dilakukan adalah penggunaan obat antivirus spektrum luas yaitu kombinasi injeksi interferon alfa dengan obat oral (diminum) ribavirin dua kali sehari. Obat ini digunakan selama 1 sampai 2 bulan bergantung dari jenis VHC. Perlu diperhatikan adalah efek samping yang ditimbulkan oleh obat anti virus tersebut:
* Interferon-gejala flu, depresi, iritasi kulit, lemas, insomnia
* Ribavirin-anemia, gatal-gatal, iritasi kulit, lemas, kelainan kongenital
Transplantasi hati dilakukan pada orang dengan gangguan hati yang sudah stadium akhir. Terapi ini belum terlalu berkembang di Indonesia, hal ini disebabkan oleh kurang nya donor organ. Transplantasi hati tidak menyembuhkan penyakit hepatitis C. Rekurensi hepatitis C sangat tinggi pada kebanyakan orang dengan tranplantasi hati.
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah dapat dilakukan untuk mengetahui apakah anda terinfeksi. Bila terinfeksi VHC biasanya dokter akan lanjut memeriksa jumlah virus dalam darah dan genotip dari virus tersebut. Pemeriksaan biopsi (pengambilan jaringan) hati juga dapat dilakukan, walaupun tidak terlalu signifikan untuk dapat mengetahui VHC tetapi dengan hasil biopsi akan dapat diketahui derajat berat ringannya penyakit dan bisa menjadi acuan pengobatan.