Gejala Rupture Uteri Imminen

https://www.ilmukesehatan.com/Gejala Rupture Uteri Mengancam

Rupture uteri mengancam merupakan kesempatan terakhir untuk dapat menyelamatkan penderita dari bahaya yang lebih besar. Dengan demikian observasi saat menolong persalinan sangat penting sehingga dapat menegakkan kemungkinan rupture uteri mengancam dengan gejala sebagai berikut:


1. Gelisah, pernapasan, dan nadi meningkat

 

2. Perut dirasakan sakit di bagian bawah

3. Segmen bawah rahim, tegang nyeri saat diraba

4. Ligamentum rotundum tegang

5. Terdapat lingkaran Bandle mendekati pusat

BACA JUGA:  Kelainan Pada Bentuk Plasenta

6. Pemeriksaan dalam bagian janin terendah sulit didorong ke atas.

7. Pada pemeriksaan denyut jantung janin dapat terjadi gawat bayi.

Bila terjadi rupture uteri menimbulkan gejala sebagai berikut:

1. Penderita merasakan nyeri yang hebat.

2. Dapat menyampaikan seperti terjadi robekan dalam perutnya.

3. Akibat rupture uteri dapat menimbulkan:

a. Janin terlempar ke dalam ruangan abdomen bersama plasenta dan terjadi distress janin dan janin meninggal dalam waktu singkat.

BACA JUGA:  Mekanisme Persalinan Letak Sungsang Fisiologis

b. Terjadi perdarahan ke dalam ruangan abdomen yang menimbulkan gejala:

  • Penderita kolaps sampai syok dengan nadi cepat, kecil sampai tak teraba
  • Pernapasan cepat dan pendek
  • Tekanan darah turun
  • Tampak anemis, bagian ujung terasa dingin.

4. Pada palpasi abdomen dapat dirasakan:

a. Janin langsung di bawah dinding abdomen

b. Tanda cairan bebas dalam ruangan abdomen

c. Perut terasa sangat nyeri

d. Di samping janin teraba uterus yang berkontraksi.

BACA JUGA:  Kelainan Pada Jalan Lahir

5. Setelah terjadi infeksi dapat menjadi:

a. Perut kembung, sehingga bagian janin sulit diraba

b. Terasa nyeri

c. Suhu badan meningkat

6. Pada pemeriksaan dalam dijumpai:

a. Bagian terendah mudah didorong ke atas atau tidak teraba di pintu atas panggul

b. Terdapat perdarahan melalui vagina

c. Dapat diraba tempat robekan pada dinding uterus atau pada ujung vagina yang disebut kolpoporeksi.