Aplikasi Ekstraksi Forsep

https://www.ilmukesehatan.comUntuk meningkatkan keamanan operasi ekstraksi forsep hanya pada letak belakang kepala, dalam operasi forsep rendah. Daun forsep dipasang melintang terhadap kepala dan melintang terhadap jalan lahir.

Aplikasi forsep dapat dilakukan sebagai berikut:


1. Operator membayangkan pemasangan daun forsep melintang terhadap kepala bayi dan melintang terhadap jalan lahir.

 

2. Daun forsep kiri dipasang disebelah kiri penderita dan dipegang oleh tangan kiri.

3. Pemasangan daun forsep kanan dengan tangan kanan dan dipasang di sebelah kanan penderita

4. Tehnik pemasangan daun forsep sebagai berikut:

a. Dua jari tangan kanan masuk vagina sedalam mungkin

b. Forsep dipegang tangan kiri seolah-olah memegang pensil dengan gagang forsep berada diatas pelipatan paha.

BACA JUGA:  Pertolongan Persalinan Kepala

c. Daun forsep dipasang dengan tuntunan dua jari tangan kanan

d. Daun forsep didorong perlahan-lahan, sampai lengkungan forsep berada di tulang parietalis.

e. Setelah terpasang gagang forsep dijepit antara jari manis dan kelingking tangan kiri.

f. Dua jari tangan kiri dimasukkan ke dalam liang senggama forsep kanan dipegang dengan cara sama seperti forsep kiri, dimasukkan dengan tuntunan dua jari tangan kiri.

g. Setelah kedua daun forsep ditempatkan sesuai dengan posisinya, forsep dikunci.

h. Setelah terkunci dilakukan evaluasi, guna mencari apakah tidak terdapat bagian ibu (serviks) yang terjepit antara kepala janin dan daun forsep.

i. Dilakukan tarikan percobaan, dengan ringan serta jari menyentuh kepala bayi.

BACA JUGA:  Tehnik dan Persiapan Menghadapi Plasenta Manual

j. Tarikan percobaan berhasil bila kepala bayi ikut tertarik

k. Setelah tarikan percobaan berhasil, dilakukan tarikan definitive dengan melakukan tarikan curam kebawah sehingga hipomoklion berada di bawah simfisis

l. Dilakukan tarikan ke atas untuk melahirkan ubun-ubun besar, hidung, muka-dagu, kepala bayi seluruhnya

m. Setelah kepala lahir daun forsep dilepaskan.

n. Kepala diberikan kesempatan untuk melakukan putar paksi luar.

o. Kepala bayi ditarik curam kebawah dan ke atas untuk melahirkan bahu depan dan bahu belakang.

p. Setelah kedua bahu lahir, ketiak dikait untuk melahirkan badan bayi.

q. Lendir pada jalan nafas dibersihkan.

r. Setelah bayi menangis tali pusat dipotong dan bayi diserahkan untuk dirawat sebagaimana mestinya.

BACA JUGA:  Tujuan Pelayanan Kebidanan

s. Persalinan plasenta ditunggu sampai terdapat tanda lepasnya plasenta atau dilakukan tes plasenta lepas dengan metode Kustner, Strassman, Klein, atau Manuaba.

t. Plasenta dilahirkan dengan tekanan ringan pada fundus uteri secara Crede atau dengan plasenta manual.

u. Dilakuakan eksplorasi ke dalam rahim untuk mencari kemungkinan rupture uteri, sisa plasenta, atau membrane.

v. Selanjutnya luka bekas episiotomy dijahit kembali

w. Pada kala IV dilakukan observasi intensif terhadap kesadaran penderita; tekanan darah, nadi pernapasan, dan suhu; kontraksi rahim untuk menghentikan perdarahan; pengeluaran darah dari vagina atau luka episiotomy

x. Observasi dilakukan selama dua jam. Bila semua berjalan dengan baik, penderita dipindahkan ke ruangan.