Pertolongan operasi persalinan merupakan tindakan dengan tujuan untuk menyelamatkan ibu maupun bayi. Bahaya infeksi setelah operasi persalinan masih tetap mengancam sehingga perawatan setelah operasi memerlukan perhatian untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian.
Jangan Lewatkan:
Kehamilan yang mempunyai risiko tinggi sekitar 3% sampai 4% dan selebihnya merupakan kehamilan dengan risiko rendah. Pertolongan persalinan dengan mempergunakan “partograf WHO” diharapkan dapat melakukan rujukan medis dengan tepat untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal pada kehamilan risiko rendah.
Bidan sebagai tenaga terlatih berperan penting dalam mata rantai “system kesehatan nasional” sehingga masyarakat mendapat pelayanan dan pengayoman medis lebih menyeluruh dan lebih bermutu.
Angka kematian ibu di Indonesia sekitar 425/100000 dan angka kematian perinatal 560/100000 persalinan hidup. Perkiraan persalinan sebanyak 5000000 orang per tahun, maka jumlah kematian ibu sebanyak 20000 sampai 22.000 orang sedangkan angka kematian perinatal 28.000 sampai 30.000 orang setiap tahun. Kematian ibu dan perinatal ini tertinggi di Negara ASEAN.
Kematian ibu dan perinatal merupakan tolak ukur kemampuan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Pemerintah telah mengupayakan peningkatan pelayanan kesehatan dengan ujung tombak pada puskesmas-puskesmas pembantu, bidan di desa dengan polindesnya, posyandu, dukun terlatih, dan rumah sakit rujukan tipe C yang dilengkapi dengan empat spesialis.