1. Pengaturan suhu badan bayi prematuritas/BBLR
Jangan Lewatkan:
Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan menjadi hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan relative luas.
Oleh karena itu, bayi prematuritas harus dirawat di dalam incubator sehingga panas badannya mendekati dalam rahim.
Bila belum memiliki incubator, bayi prematuritas dapat dibungkus dengan kain dan di sampingnya ditaruh botol yang berisi air panas, sehingga panas badannya dapat dipertahankan.
2. Makanan bayi premature.
Alat pencernaan bayi premature masih belum sempurna, lambung kecil, enzim pencernaan masih belum matang, sedangkan kebutuhan protein 3 sampai 5 gr/kgBB dan kalori 110 kal/kgBB badan, sehingga pertumbuhannya dapat meningkat.
Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahului dengan mengisap cairan lambung. Refleks mengisap masih lemah, sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi dengan frekuensi yang lebih sering.
ASI merupakan makanan yang paling utama, sehingga ASI lah yang paling dahulu diberikan. Bila factor mengisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan diminumkan sendok perlahan-lahan atau dengan memasang sonde menuju lambung.
Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50 sampai 60 cc/kgBB/hari dan terus dinaikkan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg/BB/hari.
3. Menghindari Infeksi
Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang, dan pembentukan antibody belum sempurna.
Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas (BBLR). Dengan demikian perawatan dan pengawasan bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.