Protein hewan dan lemak jenuh dalam diet memperlihatkan hubungan jelas dengan adanya berbagai jenis kanker, misalnya dari mamma, usus besar, prostat, ovarium dan cervix.
Jangan Lewatkan:
Dinegara-negara Barat seperti Spanyol, Yunani, yang makanan sehari-harinya mengandung lebih banyak lemak dan daging, terdapat dua kali lebih banyak jenis kanker tersebut dibandingkan dengan jepang.
Protein hewan (termasuk daging ayam dan ikan) mengandung asam arachidonat yang dalam tubuh merupakan bahan pangkal untuk prostaglandin-E.
PgE2 ini di samping bersifat meradang, juga berdaya menekan system imun dan menstimulir pertumbuhan sel Tumor.
Oleh karena itu sebaiknya jangan makan terlalu banyak daging hewan, juga organ (jeroan, otak, limpa, jantung, lambung) dengan pengecualian hati dan kelenjar kacangan (thymus).
Hati mengandung banyak zat penting, seperti enzim antioksidans (SOD, katalase, glutathione-peroksidase), glutathoin, vitamin B-kompleks dan vitamin K, mineral dan elemen spura.
Sebaliknya, protein nabati (kedele, kacang-kacangan (beans), syampinyon, jagung) tidak mengandung arachidonat, sehingga dapat dimakan sesukanya.
Tetapi karena protein nabati tidak mengandung semua asam amino esensial, sebaiknya dilengkapi pula dengan produk-produk susu dan protein telur.