Infeksi Malaria Pada kehamilan

https://www.ilmukesehatan.comMalaria merupakan infeksi yang masih terdapat didaerah pedesaan dan merupakan penyakit rakyat. Seperti diketahui serangan malaria terjadi secara teratur dengan jadwal waktu tertentu.

Bentuk serangannya berupa badan panas tinggi dapat disertai menggigil. Disamping itu penghancuran darah merah menyebabkan anemia sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.


Infeksi malaria dapat menyebabkan infeksi plasenta sehingga makin mengganggu pertukaran nutrisi ke janin dan menimbulkan gangguan perkembangan dan pertumbuhan janin sekunder.

 
BACA JUGA:  Organisme Penyebab Diare

Infeksi malaria pada kehamilan lebih sering terjadi serangan karena daya tahan tubuh ibu hamil makin menurun terhadap semua bentuk infeksi. Infeksi malaria serebral pada kehamilan dapat meningkatkan angka kematian.

Pengaruh malaria terhadap kehamilan bersumber dari:

1. Memecahkan butir darah merah, sehingga menimbulkan anemia dan mengganggu penyaluran dan pertukaran nutrisi kearah janin.

2. Infeksi plasenta dapat menghalangi pertukaran dan menyalurkan nutrisi ke janin.

BACA JUGA:  Gambaran Klinis Penyakit Kwashiorkor Pada Anak

3. Panas badan tinggi merangsang terjadi kontraksi otot rahim.

Sebagai akibat gangguan tersebut dapat terjadi:

a. Keguguran dan persalinan prematuritas

b. Persalinan dismaturitas

c. Kematian neonatus yang tinggi

d. Ibu mengalami anemia hamil dan kala nifas

 e. Gangguan persalinan kala 2, sehingga memerlukan bantuan tindakan dari luar.

f. Kala uri mungkin terjadi retensio plasenta atau plasenta rest dan perdarahan karena atonia uteri.

BACA JUGA:  Anatomi dan Mengenal Fungsi Kelenjar Prostat

g. Kala nifas dapat terjadi: mudah infeksi kala nifas, perdarahan sekunder kala nifas. Dalam menghadapi infeksi malaria pada kehamilan, sebaiknya bidan melakukan konsultasi sehingga penderita mendapatkan pengobatan yang adekuat dan tidak mengganggu kelanjutan hamil.