Malaria Tropika dan Malaria Tersiana

https://www.ilmukesehatan.comMalaria Tropika

Plasmodium falciparum adalah penyebab jenis malaria yang paling ganas dan berbahaya dengan mortalitas terbesar. Bila tidak diobati penyakit ini dapat menyebabkan kematian hanya dalam beberapa hari akibat adanya relative banyak eritrosit (sampai 50%) rusak yang menyumbat kapiler otak.


Terutama pada anak-anak timbul koma dan kematian hanya dalam waktu beberapa jam. Gejalanya adalah berkurangnya kesadaran dan serangan demam yang tidak menentu, adakalanya terus-menerus (suhu rectal di atas 480C), dapat pula berkala tiga hari sekali. Tidak menimbulkan residif (kambuh) seperti jenis malaria lainnya.

 
BACA JUGA:  Cara Mengobati Sendiri Sembelit dengan Obat Pencahar

Seringkali bercirikan pembesaran hati dengan terdapatnya penyakit kuning (icterus) dan urin yang berwarna cokelat tua/hitam akibat hemolisa (‘blackwater fever’).

Gejala lainnya adalah demam tinggi yang timbul mendadak, hemoglobinuria, hiperbilirubinaemia, muntah dan gagal ginjal akut.

Malaria otak merupakan komplikasi malaria tropika yang gawat sekali dengan cirri cepatnya hilang kesadaran, timbulnya kejang-kejang, koma dan kematian. Sebagian orang memiliki kecenderungan genetic untuk mendapatkan malaria otak setelah infeksi oleh P. falciparum.

Malaria Tersiana

BACA JUGA:  Rifampisin dan Talidomida Untuk Lepra

Disebabkan oleh plasmodium vivax atau ovale. Ciri-cirinya demam berkala tiga hari sekali dengan puncak setelah setiap 48 jam.

Gejala lainnya berupa nyeri kepala dan punggung, mual, pembesaran limpa dan malaise umum. Tidak bersifat mematikan, meskipun tanpa pengobatan. Sering kali kambuh kembali berhubung adanya bentuk EE sekunder.