Pada kehamilan kembar dengan distensi uterus yang berlebihan dapat terjadi persalinan prematuritas. Kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia hamil yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim.
Jangan Lewatkan:
Frekuensi hidramnion pada hamil kembar sekitar 10 kali lebih besar dari kehamilan tunggal. Keregangan otot rahim yang menyebabkan iskemia uteri dapat meningkatkan kemungkinan pre-eklampsia dan eklampsia.
Solusio plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak pertama karena retraksi otot rahim yang berlebihan. Perjalanan persalinan dapat berlangsung lebih lama, karena ketegangan otot rahim yang berlebihan.
Perjalanan persalinan dapat berlangsung lebih lama, karena keregangan otot rahim yang melampaui batas. Setelah persalinan, terjadi gangguan kontraksi otot rahim yang menyebabkan atonia uteri menimbulkan perdarahan retensio plasenta, dan plasenta rest.
Dengan janin (bayi) yang relative berat badannya rendah menyebabkan morbiditas dan kematian yang tinggi. Keluhan pada kehamilan kembar diantaranya terasa sesak napas, sering ingin kencing, edema tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises). Dalam perawatan antenatal pada kehamilan kembar dapat ditingkatkan.
Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu dan janin, kehamilan kembar perlu penanganan yang lebih intensif dengan melakukan pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar, dan pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe.