Penderita pre-eklampsia berat dan eklampsia tidak tahan terhadap perdarahan dan trauma persalinan, sehingga perlu dipikirkan agar persalinan dengan trauma minimal.
Jangan Lewatkan:
Pemilihan persalinan tergantung dari beberapa factor:
1. Paritas penderita
2. Umur anak terkecil
3. Umur penderita
4. Keadaan serviks: pembukaan, arah serviks, kekakuan serviks.
5. Keadaan janin intrauterine: ketuban belum pecah/pecah, jumlah air ketuban, warna air ketuban, tanda asfiksia intrauterine.
6. Tempat pertolongan dilakukan: dirumah sakit dengan fasilitas cukup, obat tersedia, tenaga terlatih dan anestesi.
Pemilihan metode persalinan:
1. Pilihan pervaginam diutamakan:
a. Dapat didahului dengan induksi persalinan
b. Bahaya persalinan ringan
c. Bila memenuhi syarat dapat dilakukan: memecahkan ketuban mempercepat pembukaan dan tindakan curam mempercepat kala pengusiran.
d. Persalinan plasenta dapat dipercepat dengan manual
e. Menghindari perdarahan dengan diberikan uterotonika.
2. Pertimbangan seksio sesarea:
a. Gagal induksi persalinan pervaginam
b. Gagal pengobatan konservatif.
Bidan dengan polindesnya, mempunyai tugas penting untuk:
a. Melakukan pengawasan hamil dengan teratur dan baik.
b. . Melakukan kunjungan rumah
c. Memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang pentingnya pengawasan hamil dan dukun beranak
d.. Menentukan kehamilan dengan risiko tinggi
e. Memberikan nasehat gizi, kebersihan, dan persiapan menghadapi persalinan, pemeliharaan bayi dan laktasi
f. Melakukan rujukan pada kasus yang tidak mungkin ditolong setempat.
Melakukan pertolongan persalinan dengan “partograf WHO”.