Sarkoma Kaposi (SK)

https://www.ilmukesehatan.comSetelah dideskripsikan untuk pertama kalinya oleh Moritz Kaposi pada tahun 1872, sarkoma Kaposi mendapatkan perhatian kembali karena kaitannya dengan penyakit AIDS.

Terjadinya penyakit kanker ini bersam dengan AIDS melibatkan bentuk sarkoma kaposi yang lebih bervariasi dan lebih agresif dari pada yang pernah ditemukan sebelumnya.


Sebelum epidemi penyakit AIDS, sarkoma Kaposi dianggap sebagai suatu jenis penyakit keganasan yang langka. Penyakit ini dibagi lagi menjadi tiga kategori: SK yang klasik, SK endemik (Afrika) dan SK yang berkaitan dengan terapi imunosupresi.

 
BACA JUGA:  3 Fase Inveksi HIV

SK Klasik terutama terjadi pada laki-laki keturunan Timur Tengah atau Yahudiyang berusia antara 40 dan 70 tahun. Sebagian besar pasien memiliki nodul atau plak pada ekstermitas bawah yang jarang bermetastasis keluar dari ekstremitas bawah. Tipe SK ini dicirkan dalam bentuk penyakit yang kronis, relatif benigna dan jarang fatal.

SK Afrika terutama menjangkiti penduduk pada belahan Timur Afrika di dekat khatuliswa. Laki-laki terkena lebih sering daripada wanita dan anak-anak dapat pula terkena penyakit ini. Penyakit SK Afrika dapat menyerupai SK klasik atau bisa bersifat infiltratif dan progresif menjadi bentukĀ  limfadenopatik.

BACA JUGA:  HIV dan AIDS

SK yang berkaitan dengan terapi imunosupresi, seperti terlihat pada pasien-pasien transplantasi, ditandai oleh lesi kulit setempat dan penyakit mukokutaneus serta viseral yang diseminata. Semakin besar derajat imunosupresi, semakin tinggi insidensi SK.

SK yang berhubungan dengan AIDS dikenali dalam tahun 1980-an sebagai tipe yang jelas berbeda dengan tipe SK yang dijelaskan sebelumnya. Secara khas SK ini, merupakan tumor yang agresif dan melibatkan lebih dari satu organ tubuh.

BACA JUGA:  Ciri Gejala dan Pengobatan Penyakit TBC Kulit

Gambaran kliniknya menyerupai gambaran klinik SK yang berkaitan dengan terapi imunosupresi. Sebagian besar pasien berusia antar 20 dan 40 tahun.