Cara Penanganan Persalinan Lewat Waktu

https://www.ilmukesehatan.comKehamilan lewat waktu memerlukan pertolongan, induksi persalinan atau persalinan anjuran. Persalinan induksi tidak banyak menimbulkan penyulit bayi, asalkan dilakukan dirumah sakit dengan fasilitas yang cukup.

Dalam pertolongan persalinan lewat waktu, pengawasan saat persalinan induksi sangat penting karena setiap saat dapat terancam gawat janin, yang memerlukan pertolongan segera. Dengan demikian bila bidan mengahadapi kehamilan lewat waktu maka merujuk penderita merupakan sikap yang paling tepat.


Persalinan anjuran atau induksi persalinan dapat dilakukan dengan metode:

 

1. Metode stein

Persalinan anjuran mulai pagi hari.

  1. Pukul 6.00:30 cc oleum ricini.
  2. Pukul 7.00: bisulfas kinine 0,200 gr
  3. Pukul 8.00: bisulfas kinine 0,200 gr + klisma air sabun hangat 1 liter
  4. Pukul 9.00: bisulfas kinine, suntikan pituitrin 0,2 cc
  5. Pukul 10.00:–sama—
  6. Pukul 11.00: –sama—
  7. Pukul 12.00: –sama—
  8. Pukul 14.00: hanya suntikan pituitrin 0,2 cc
  9. Pukul 16.00: –sama—
  10. Pukul 18.00: –sama—
BACA JUGA:  Pembentukan Darah dan Pernapasan Janin Saat Pertumbuhan

Sekalipun metode stein sudah ditinggalkan, tetapi untuk pengetahuan bidan masih perlu diketahui.

Selama metode Stein, kehamilan lewat waktu akan mendapatkan

a. 1,2 gr bisulfas kinine

b. 1,4 cc pituitrin injeksi

Persalinan anjuran dengan metode ini diluar rumah sakit berbahaya karena dapat terjadi:

a. Kontraksi rahim yang kuat sehingga dapat mengancam:

  • Ketuban pecah saat pembukaan kecil
  • Rupture uteri membakat
  • Gawat janin dalam rahim
BACA JUGA:  Pertolongan Operasi Persalinan

b. Kelambatan melakukan rujukan, dapat merugikan penderita.

2. Persalinan anjuran dengan infuse pituitrin (sintosinon)

Persalinan anjuran dengan infuse oksitosin, pituitrin atau sintosinon 5 unit dalam 500 cc glukosa 5%, banyak dipergunakan.

Teknik induksi dengan infuse glukosa lebih sederhana, dan mulai dengan 8 tetes, dengan maksimal 40 tetes/menit. Kenaikan tetesan setiap 15 menit sebanyak 4 sampai 8 tetes sampai kontraksi optimal tercapai.

Bila dengan 30 tetes kontraksi maksimal telah tercapai, maka tetesan tersebut dipertahankan sampai terjadi persalinan. Apabila terjadi kegagalan, ulangi persalinan anjuran dengan selang waktu 24 sampai 48 jam.

BACA JUGA:  Penanganan Abortus Imminen

3. Memecahkan ketuban

Memecahkan ketuban merupakan salah satu metode untuk mempercepat persalinan. Setelah ketuban pecah, ditunggu sekitar 4 sampai 6 jam dengan harapan kontraksi otot rahim akan berlangsung.

Apabila belum berlangsung kontraksi otot rahimdapat diikuti induksi persalinan dengan infuse glukosa yang mengandung 5 unit oksitosin.

4. Persalinan anjuran dengan menggunakan prostaglandin

Telah diketahui bahwa kontraksi otot rahim terutama dirangsang oleh prostaglandin. Pemakaian prostaglandin sebagai induksi persalinan dapat dalam bentuk infuse intravena (Nalador) dan pervaginaan (prostaglandin vagina suppositoria).