Amylum didalam rongga mulut sudah mulai mengalami pencernaan oleh enzim ptyalin yang terdapat di dalam air liur (saliva). Ptyalin melepaskan satuan-satuan maltosa.
Jangan Lewatkan:
Karena amylum tidak mempunyai rasa (tawar), sedangkan maltose berasa manis, maka tepung yang dikunyah lama, lambat laun terasa menjadi semakin manis.
Itulah salah satu sebab mengapa anak-anak suka mengunyah makanannya lebih lama (ngemut) didalam rongga mulut. Makanan yang dikunyah di dalam rongga mulut tinggal disitu relative sangat pendek, sehingga pemecahan amylum oleh ptyalin hanya sedikit saja.
Bolus terus ditelan ke dalam gaster. Didalam gaster proses pencernaan amylum oleh enzim ptyalin masih terus berlangsung, selama reaksi bolus masih belum cukup asam; ini terjadi dilapisan tengah dari tumpukan lapisan bolus.
Didalam cairan sekresi lambung tidak ada enzim yang memecah karbohidrat. Kalau makanan terdiri atas karbohidrat saja, akan tinggal didalam gaster sebentar atau kurang dari dua jam, dan segera diteruskan ke dalam duodenum.
Protein tinggal di dalam gaster lebih lama dan lemak yang paling lama. Karena itu, hidangan karbohidrat akan lebih cepat menimbulkan rasa lapar kembali, dibandingkan dengan hidangan protein, sedangkan hidangan lemak tinggal paling lama di dalam lambung, sehingga memberikan rasa kenyang paling lama.
Pengosongan lambung diatur secara otomatis oleh membukanya sphincter pylori. Pembukaan sphincter ini diatur oleh keadaan reaksi (pH) didalam rongga lambung maupun didalam rongga duodenum.