Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Jangan Lewatkan:
Menetapkan kejadian hiperemesis gravidarum tidak sukar, dengan menentukan kehamilan, muntah berlebihan sampai menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.
Muntah yang terus menerus tanpa pengobatan dapat menimbulkan gangguan tumbuh kembang janin dalam rahim dengan manifestasi kliniknya. Oleh karena itu, hiperemesis gravidarum berkelanjutan harus dicegah dan harus mendapat pengobatan yang adekuat.
Kemungkinan penyakit lain yang menyertai hamil harus dipikirkan dan berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati, penyakit ginjal, dan penyakit tukak lambung. Pemeriksaan laboratorium dapat membedakan ketiga kemungkinan hamil yang disertai penyakit.
Prognosa dan sikap bidan pada hiperemesis gravidarum
Sebagian besar emesis gravidarum dapat diatasi dengan berobat jalan sehingga sangat sedikit memerlukan pengobatan rumah sakit.
Pengobatan penderita hiperemesis gravidarum yang dirawat dirumah sakit, hampir seluruhnya dapat dipulangkan dengan memuaskan, sehingga kehamilannya dapat diteruskan.
Bidan desa dengan polindesnya dapat merawat wanita hamil dengan hiperemesis gravidarum. Dalam perawatan perlu dilakukan konsultasi dengan dokter.
Hipersalivasi (ptialismus)
Hipersalivasi atau ptialismus berarti pengeluaran air ludah yang berlebihan pada wanita hamil, terutama pada trimester pertama. Keadan ini disebabkan meningkatnya hormone estrogen dan human chorionic gobadotrophine, disamping ibu hamil sulit menelan ludah karena mual dan mutah.
Pengobatannya tidak ada dan ptialismus akan menghilang dengan makin tuanya hamil. Simptomatis dapat diberikan vitamin B kompleks dan vitamin C.