Kejadian hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Tetapi beberapa factor predisposisi dapat dijabarkan sebagai berikut:
Jangan Lewatkan:
1. Factor Adaptasi dan Hormonal.
Pada wanita hamil yang kekurangan darah lebih sering terjadi hiperemesis gravidarum. Dapat dimasukkan dalam ruang lingkup factor adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigravida, dan overdistensi rahim pada hamil ganda dan hamil mola hidatidosa.
Sebagian kecil primigravida belum mampu beradaptasi terhadap hormone estrogen dan koreonik gonadotropin, sedangkan pada hamil ganda dan molahidatosa, jumlah hormone yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi hiperemesis gravidarum itu.
2. Factor Psikologis
Hubungan factor psikologis dengan kejadian hiperemesis gravidarum belum jelas. Besar kemugkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dan sebagainya, diduga dapat menjadi factor kejadian hiperemesis gravidarum. Dengan perubahan suasana dan masuk rumah sakit penderitanya dapat berkurang sampai menghilang.
3. Factor Alergi
Pada kehamilan, di mana diduga terjadi invasi jaringan villi korialis yang masuk ke dalam peredaran darah ibu, maka factor alergi dianggap dapat menyebabkan kejadian hiperemesis gravidarum.