Terapi Hormon
Jangan Lewatkan:
Terapi estrogen (preparat progesteron-estrogen) ternyata dapat mensupresi produksi sebum dan mengurangi keadaan kulit yang berminyak.
Biasanya terapi ini hanya dilakukan pada wanita muda kalau penyakit akne dimulai pada usia yang lebih lanjut dari pada biasanya dan cenderung meningkat intensitasnya pada waktu-waktu tertentu dalam siklus haid yang kerapkali ireguler.
Estrogen dalam bentuk senyawa kontrasepsi oral yang didominasi oleh hormon estrogen dapat diberikan dengan rejimen pengobatan yang bersifat siklik menurut resep dokter.
Estrogen tidak diberikan kepada laki-laki karena efek sampingnya yang tidak dikehendaki. Merangkumkan bentuk-bentuk terapi yang akhirnya banyak diresepkan untuk mengobati akne vulgaris.
Terapi Bedah
Terapi bedah pada akne terdiri atas ekstraksi komedo, penyuntikan kortikosteroid ke dalam lesi yang mengalami inflamasi, dan insisi serta drainase pada lesi kistik noduler yang berfluktuasi dan berukuran besar.
Kriosurgeri (pembekuan dengan nitrogen cair) dapat digunakan pada penyakit akne bentuk noduler dan kistik. Pasien dengan sikatriks yang dalam dapat ditangani dengan terapi abrasi dalam (dermabrasi), di mana epidermis dan sebagian lapisan dermis superfisial dibuang sampai setinggi sikatriks.
Ekstraksi Komedo.
Komedo dapat dihilangkan dengan alat ekstraktor komedo. Lokasi lesi pertama-tama dibersihkan dengan spons alkohol. Komedo kemudian ditusuk dengan jarum suntik ukuran-18 atau dengan ujung skalpel untuk membuka lubang folikel, melebarkannya dan mempermudah pengeluaran komedo.
Mulut ekstraktor kemudian ditempatkan pada lesi, dan dilakukan penekanan langsung agar isi kelenjar yang menyumbat komedo dapat terpijat keluar lewat ekspresor.
Pengeluaran komedo akan meninggalkan daerah eritema yang memerlukan waktu beberapa minggu sebelum sembuh. Pembentukan kembali komedo sesudah ekstraksi sering dijumpai karena kerapkali ada bagian komedo yang tertinggal dalam kanalis pilosebasea.