Benzoil Peroksida.
Jangan Lewatkan:
Preparat benzoil peroksida banyak digunakan karena preparat ini dapat mengurangi lesi inflamasi dengan cepat dan berkelanjutan.
Preparat tersebut menekan produksi sebum dan menguraikan sumbat komedo. Obat ini juga mempunyai efek antibakteri dengan menekan pertumbuhan Propionibacterium acnes.
Pada awalnya, benzoil peroksida menimbulkan kemerahan dan deskuamasi, tetapi kulit kemudian menyesuaikan dirinya secara cepat dengan pemakaian preparat tersebut.
Biasanya pasien mengoleskan benzoil peroksida gel sekali sehari. Pada banyak kasus, terapi ini mungkin menjadi satu-satunya tindakan yang diperlukan.
Kombinasi benzoil peroksida, benzoil eritromisin dan benzoil sulfur dapat dibeli dengan bebas di toko obat atau dengan resep di apotik.
Asam Vitamin A.
Asam vitamin A (tretinoin) yang dioleskan secara topikal digunakan untuk menghilangkan sumbat keratin dari duktus pilosebaseus.
Preparat ini akan mempercepat proses penggantian sel, menghilangkan komedo dan mencegah pembentukan komedo yang baru. Jadi, asam vitamin A merupakan preparat yang efektif untuk mengobati akne yang disertai pembentukan komedo (comedonal acne).
Kepada pasien harus diberitahukan bahwa gejalanya dapat bertambah parah dalam minggu-minggu pertama terapi karena selama proses pengobatan tersebut bisa terjadi inflamasi.
Eritema dan pengelupasan kulit juga merupakan akibat yang sering ditemukan. Perbaikan dapat terjadi sesudah 8 hingga 12 minggu pengobatan.
Beberapa pasien tidak dapat mentoleransi terapi ini. Kepada pasien harus diingatkan bahwa selama menggunakan preparat topikal ini, kulitnya tidak boleh terkena cahaya matahari karena dapat terjadi luka bakar yang berlebihan. Petunjuk pemakaian yang terlampir dalam kemasan harus diikuti dengan seksama.
Antibiotik Topikal.
Pemakaian antibiotik topikal dalam pengobatan akne sesudah meluas. Antibiotik topikal akan menekan pertumbuhan p. acnes; menurunkan kadar asam lemak bebas pada permukaan kulit; mengurangi komedo, papula serta pustula; dan tidak menimbulkan efek samping sistemik. Preparat topikal yang mengandung tetrasiklin, klindamisin, eritromisin atau meklosiklin kerapkali digunakan.