Setelah plasenta lahir bersama selaputnya maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan yang cermat terhadap:
Jangan Lewatkan:
1. Kotiledon yang berjumlah 20 buah.
2. Permukaan plasenta janin.
3. Kemungkinan terdapat plasenta suksenturiata.
Tertinggalnya sebagian jaringan plasenta dapat menyebabkan:
1. Perdarahan puerperium yang berkepanjangan.
2. Bahaya infeksi.
3. Terjadi polip plasenta.
4. Degenerasi ganas menjadi koriokarsinoma.
Pimpinan pada kala empat
Pimpinan kala keempat terutama observasi ketat, karena bahaya perdarahan primer postpartum terjadi pada 2 jam pertama. Dengan demikian sebaiknya jangan meninggalkan parturien seorang diri apalagi tempatnya berjauhan, sehingga perdarahan segera dapat diketahui.
Observasi yang dilakukan:
1. Kesadaran penderita, memcerminkan kebahagiaan karena tugasnya untuk melahirkan bayi telah selesai.
2. Pemeriksaan yang dilakukan:
- Tekanan darah, nadi pernapasan dan suhu
- Kontraksi rahim yang keras
- Perdarahan yang mungkin terjadi dari plasenta rest, luka episiotomi, perlukaan pada serviks
- Kandung kemih dikosongkan, karena dapat mengganggu kontraksi rahim.
1. Bayi yang telah dibersihkan diletakkan di samping ibunya agar dapat memulai pemberian ASI.
2. Observasi dilakukan selama 2 jam dengan interval pemeriksaan setiap jam.
3. Bila keadaan baik, paturien dipindahkan ke ruangan inap bersama-sama dengan bayinya.