Tindakan Penting Pimpinan Persalinan Kala Pertama dan Kedua

https://www.ilmukesehatan.comPimpinan persalinan kala pertama

Persalinan kala pertama mempunyai tenggang waktu panjang yang memerlukan kesabaran parturien dan penolong. Mental penderita perlu dipersiapkan agar tidak cepat putus asa dalam situasi menunggu disertai sakit perut karena his yang makin lama makin bertambah kuat.


Tindakan yang perlu dilakukan adalah:

 

1. Memperhatikan kesabaran parturien.

2. Melakukan pemeriksaan tekanan darah, nadi, temperatur, dan pernapasan berkala sekitar 2 sampai 3 jam.

3. Pemeriksaan denyut jantung janin setiap ½ sampai 1 jam.

BACA JUGA:  Perawatan Setelah Ekstraksi Forsep dan Persalinan Letak Sungsang

4. Memperhatikan keadaan kandung kemih agar selalu kosong.

5. Memperhatikan keadaan pantologis:

a. Meningkatnya lingkaran Bandle

b. Ketuban pecah sebelum waktu atau disertai bagian janin yang menumbung

c. Perubahan denyut jantung janin

d. Perubahan mekoneum pada letak kepala

e. Keadaan his yang bersifat patologis

f. Perubahan posisi atau penurunan bagian terendah janin

6. Parturien tidak diperkenankan mengejan.

Pada akhir kala pertama dapat terjadi ketuban pecah yang dapat disertai keinginan mengejan ditandai anus mulai terbuka. Berdasarkan keadaan patologis (abnormal) perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk menetukan:

BACA JUGA:  Kekuatan dan Sifat Kontraksi Otot Rahim Saat Persalinan

a. Pembukaan serviks

b. Pada ketuban pecah apakah diikuti bagian janin menumbung: tali pusat, tangan atau kaki

c. Menentukan penurunan dan posisi bagian terendah.

Pimpinan persalinan  kala dua (kala pengusiran)

Pimpinan kala pengusiran merupakan tugas terberat karena:

1. Setiap saat dapat terjadi bahaya terhadap ibu dan janin.

2. Diperlukan kemampuan untuk melakukan pimpinan persalinan dengan jalan mengkoordinasikan kekuatan his dan mengejan sehingga resultante kekuatan menuju jalan lahir.

BACA JUGA:  Melakukan Pengawasan Akhir Kala Nifas

3. Menanamkan kekuatan moril kepada parturien sehingga dapat menyelesaikan tugas melahirkan bayi dengan selamat (well born bany dan well health mother)

4. Melakukan observasi sehingga segera diketahui bahaya yang mengancam.

5. Kesiapan mengambil tindakan darurat pertolongan persalinan pada saat yang tepat.