Penelanan yang berlebihan dari logam-logam berat (bismuth, timah, merkuri, perak) dan obat-obat tertentu (antimalaria, antipsikotik, pil keluarga berencana) dapat menimbulkan pigmentasi mukokutan.
Jangan Lewatkan:
Bismuth umum dijumpai dalam obat-obat diare, yang jika digunakan berkepanjangan akan mengakibatkan endapan difus dari logam tersebut dalam gusi.
Diskolorasinya jelas pada tepi gusi, terutama di daerah-daerah dimana ada radang. Secara khas “garis bismuth” tampak biru samapai hitam dalam distribusi yang merupakan garis di sepanjang sulkus gusi. Rasa logam dan rasa terbakar pada mukosa adalah keluhan yang umum.
Keracunan timah atau plumbisme, biasanya adalah akibat dari terpajan timah dalam dosis berlebihan, yang terdapat dalam cat atau pipa air.
Perubahan intraoral yang paling mencolok dan tanda diagnostik dini adalah “garis timah” kelabu-hitam yang terjadi dari endapan timah sulfida dalam tepi gusi.
Makula abu-abu berbercak pada mukosa pipi, lidah berselaput, tremor dari lidah yang dijulurkan dan hipersalivasi adalah temuan-temuan intraoral yang lain. Keadaan tersebut dapat menjadi baik kembali (releversibel) jika pemajanan timah dihilangkan.
Keracunan merkuri atau akrodinia dapat terjadi melalui absorpsi, dihisap atau di telan. Meskipun sekarang tidak umum, akrodinia adalah akibat akhir dari perawatan untuk sifilis yang digunakan pada permulaan abad ini.
Kecerobohan dalam menangani merkuri, mengisap uap merkuri dan tercecernya merkuri membuat tenaga kedokteran gigi berisiko tinggi terhadap akrodinia.
Seperti keracunan bismuth dan timah, keracunan merkuri akan mengakibatkan garis merkuri yang gelap pada gusi. Sebagai tambahan, penyakit tersebut seringkali disertai oleh banyak tanda dan gejala, termasuk sakit perut, anoreksia, pusing, gejala-gejala psikologik, vertigo, ulserasi oral, perdarahan, rasa logam, sialorea, mulut rasa terbakar dan kerusakan periodontal.
Pigmentasi perak atau argiria adalah kejadian jarang, yang paling sering diakibatkan oleh pemajanan berkepanjangan terhadap obat-obat mata atau hidung yang mengandung perak.
Pigmentasi tanpa gejala mengumpul dalam daerah-daerah kulit yang terpajan matahari, juga pada rambut, kuku jari dan mukosa mulut.
Karakteristiknya ialah pigmentansi biru-kelabu, yang ternyata kadang-kadang tidak dapat hilang. Isapan melalui hidung dari senyawa-senyawa yang berisi garam-garam perak mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengendapan dalam mukosa palatum dan memberi warna sama dengan yang terlihat pada kulitnya. Perawatannya adalah menghentikan obat-obatan itu dengan segera.