Tugas Pimpinan dan Penolong Persalinan

https://www.ilmukesehatan.comDalam melakukan pimpinan persalinan perlu ditetapkan apakah seorang penderita sudah memasuki tahap persalinan dengan:

1. Anamnesa.


2. Pemeriksaan fisik.

 

3. Melakukan pemeriksaan dalam.

Hasil pemeriksaan menentukan sikap penolong sebagai berikut:

1. Memberi parturien: istirahat di kamar dan boleh berjalan-jalan atau dipulangkan.

2. Meminta parturien untuk berbaring di kamar bersalin.

3. Memperhitungkan waktu untuk melakukan pemeriksaan ulang.

Dapat dijelaskan secara rinci tahap evaluasi parturien sebagai berikut:

1. Melakukan anamnesa.

a. Sejak kapan mulai sakit perut.

BACA JUGA:  Semua Tentang Menopause

b. Jarak setiap rasa sakit.

c. Lamanya rasa sakit.

d. Apakah sudah mengeluarkan:lendir campur darah, darah, cairan.

e. Bagaimana gerak janin dalam perut.

2. Pemeriksaan fisik.

a. Pemeriksaan fisik umum.

a).Kesan umum:

–     Apakah tampak sakit

–     Bagaimana kesadarannya

–     Apakah tampak pucat (anemis)

b). Pemeriksaan tanda vital

–     Tekanan darah

–     Nadi

–     Suhu

–     pernapasan

b. Pemeriksaan khusus abdomen.

a). Kesan abdomen

–     Perut kembung

–     Apakah tampak gerak janin

BACA JUGA:  Keadaan Jalan Lahir dalam Proses Persalinan

b). Pemeriksaan leopold

c). Terdapat tanda abnormal seperti:

–     Rasa nyeri berlebihan

–     Tanda cairan bebas dalam abdomen

–     Kesan lingkaran Bandle meningkat/tinggi

–     Bagian janin mudah diraba

–     Dapat perdarahan pervaginam

d). Pemeriksaan denyut jantung janin

–     Jumlahnya normal antara 120 sampai 140 per menit

–     Keteraturan

–     Apakah kurang dari 120 per menit

–     Apakah di atas 150 per menit

e). Apakah disetai pengeluaran mekoneum pada letak kepala

c. Pemeriksaan dalam.

BACA JUGA:  Penyebab Kelainan Kongenital

Pemeriksaan dalam dapat dilakukan pada setiap parturien yang baru datang dengan tujuan untuk menetapakan apakah parturien inpartu, menetapkan titik awal rencana persalinan, dan menetapkan ramalan perjalanan persalinan.

Selanjutnya pemeriksaan dalam dilakukan berdasarkan petunjuk (indikasi) sehingga dapat menghindari infeksi. Indikasi pemeriksaan dalam berdasarkan:

a. Bila ketuban pecah sebelum waktunya

b. Untuk mengevaluasi pembukaan

c. Terjadi indikasi untuk menyelesaikan persalinan atau rencana melakukan rujukan

d. Petunjuk partograf WHO  setiap 4 jam.