Terapi dan Penyakit yang Menyertai Kurang Kalori dan Protein

https://www.ilmukesehatan.comPenderita penyakit KKP biasanya terserang pula oleh penyakit infeksi yang berupa penyakit penyerta. Hal ini karena penyakit KKP menurunkan daya tahan tubuh secara umum, sehingga menjadi lebih rentan terhadap serangan berbagai penyakit infeksi. Penyakit-penyakit infeksi yang sering dijumpai sebagai penyakit penyerta pada penderita KKP ialah

1. Penyakit infeksi saluran pernafasan, terutama bagian atas


2. Penyakit infeksi saluran pencernaan, dengan gejala mencret-mencret dan

 

3. Berbagai penyakit anak secara umum juga meningkat, baik dalam mobiditas maupun dalam mortalitas.

Karena serangan penyakit infeksi anak akan menderita demam (panas badan), diarrhea, dehydrasi dan kadang-kadang juga kejang-kejang. Justru gejala-gejala penyakit infeksi penyerta inilah yang sebenarnya menyebabkan anak dibawa ke dokter atau ke rumah sakit.

BACA JUGA:  Beberapa Penyakit yang Lazim Menyerang Miss V Wanita

Terapi

Yang pertama harus ditanggulangi ialah gejala-gejala penyakit infeksi yang akut terlebih dahulu, seperti kejang-kejang, dehydrasi dan diarrhea. Bila geja-gejala akut sudah mulai dikuasai, baru dilakukan terapi spesifik terhadap infeksinya, sambil menanggulangi kondisi KKP-nya.

Kalau perlu karena mencret-mencret anak dipuasakan yang lamanya disesuaikan dengan keadaan mencretnya. Pada saat ini anak hanya diberi minum the secara berangsur-angsur.

Realimentasi dilakukan dengan makanan cair, yang mengandung cukup kalori, vitamin dan protein serta komponen gizi lainnya. Kosentrasi zat-zat dapat dimulai parsial, misalnya mulai dengan pengenceran ½ atau ¼ dan secara bertingkat dinaikkan, sehingga konsentrasi penuh.

BACA JUGA:  Tentang Penyakit Sinus

Kalau sudah tahan beberapa lama terhadap makanan cair konsentasi penuh, maka dimulai memberikan makanan setengah padat (bubur), dan baru kemudian sekali makanan padat biasa.

Komponen makanan harus tinggi kalori, tinggi protein dan cukup vitamin serta mineral, dan dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna. Dari susunan makanan miskin residu, secara perlahan beralih kemakanan yang mengandung cukup residu, agar memudahkan defaecasi.