Cara Penanganan Gejala Menopause

https://www.ilmukesehatan.comKlimakterium pada wanita adalah masa peralihan antara masa subur (fertile) dan masa menua. Cirinya adalah berhentinya menstruasi (menopause) yang dapat disertai dengan sejumlah besar gejala.

Biasanya masa peralihan dimulai pada usia sekitar 50 tahun dan diawali dengan menjadi kurang teraturnya siklus haid dan sering kali tanpa pelepasan sel telur. Akhirnya ovulasi berhenti sama sekali dan beberapa bulan sampai beberapa tahun kemudian haid berhenti.


Gejalanya bermacam-macam dan bervariasi dari satu wanita dengan yang lainnya. Yang terpenting berupa gejala panas dimuka (hot flushes), sewaktu-waktu berkeringat hebat (diwaktu malam) atau jantung berdebar. Juga mudah tersinggung, kurang semangat, rasa lelah, gelisah atau sukar tidur.

 
BACA JUGA:  Penyebab Haid Wanita Tidak Teratur

Penyebab semua gejala tersebut berkaitan dengan penyusutan drastis kadar estrogen dalam darah karena produksinya dalam indung telur menurun dengan drastic dan agak mendadak.

Sebagian penurunan ini dikompensasi oleh kenaikan produksi, antara lain di anak ginjal. Tetapi pada umumnya jumlahnya tidak mencukupi untuk menghindari timbulnya gejala-gejala menopause. Selain itu resiko untuk gangguan jantung dan pembuluh (PJP) serta osteoporosis meningkat.

Penanganan sendiri

BACA JUGA:  Epilepsi dan Miastenia Gravis Pada Kehamilan

Gejala menopause dapat ditangani sendiri secara alternative dengan menggunakan beberapa makanan supplement yang mengandung suatu isoflavon yang memiliki kerja estrogen lemah.

Fitoestrogen nabati (estrogen tanaman) ternyata efektif untuk mengatasi keluhan masa peralihan. Sering digunakan adalah ekstrak Black Cohosh (zilverkaars, Ymea, Cimicifugaracemosa) 1-2 kali sehari 40 mg.

Begitu juga ganistein, isoflavon yang terdapat dalam kedelai dan produknya (susu kedelai, tofu, tempe) dengan dosis 1 kali sehari 1 kaps dari 250 mg.

Selain itu juga digunakan ekstrak Red Clover (Trifolium pretense, Promeno), 1 kali sehari 1-2 kaps dari 40 mg dan asam lemak GLA 1 kali sehari 250 mg.

BACA JUGA:  Dismenore Primer dan Dismenore Skunder yang Biasa Terjadi Pada Wanita

Terhadap resiko osteoporosis dianjurkan untuk banyak minum susu atau mengonsumsi 1000 mg kalsium dan 400 IU vitamin D dalam sehari.

Mengenai pola makan ada baiknya untuk bersantap 5 atau 6 kali sehari dalam jumlah kecil (masing-masing 250-300 kalori) dari pada 3 kali dalam jumlah besar, khususnya untuk mencegah meningkatnya berat badan. Minum segelas susu hangat atau mandi air hangat dapat membantu mengatasi kesulitan tidur.