Reumatisme ekstra-artikuler merupakan istilah deskriptif untuk sekelompok keadaan yang mengenai struktur bukan sendi. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah sindrom nyeri umum dan regional, nyeri punggung bawah serta kelainan diskus intervertebralis, tendonitis dan/atau bursitis, dan kista ganglion.
Jangan Lewatkan:
Fibromialgia, yaitu sindrom nyeri menyeluruh yang kadang-kadang dinamakan fibrositis (istilah yang keliru karena tidak terdapat inflamasi) merupakan keadaan klinis yang tidak dimengerti dengan baik dan ditandai oleh rasa nyeri serta pegal yang difus pada sistem muskuloskeletal, keadaan mudah lelah, rasa kaku pada pagi hari dan gangguan tidur.
Meskipun banyak pasien mengeluhkan nyeri sendi dan mungkin mengalami nyeri tekan yang ringan pada sendi, namun bukti yang menunjukkan adanya pembengkakan atau proses inflamasi atau degenerasi pada sendi tidak terdapat.
Kendaki demikian, pasien sungguh-sungguh merasakan titik nyeri-tekan yang multipel pada daerah-daerah yang spesifik. Gangguan tidur non-REM, sters mekanis pada vertebra lumbal dan servikal, distres emosional dan gangguan endorfin serta enkefalin SSP berada di antara sebab-sebab gangguan ini yang dihipotesiskan.
Fibromialgia tidak bersifat progresif. Kesulitan dalam menegakkan diagnosis dan sifat nyeri yang kronik membuat asuhan keperawatan bagi pasien-pasien ini sangat penting.
Dukungan yang diperlukan mencakup penenteraman kembali bahwa sekalipun kadang-kadang nyeri terasa sangat hebat, fibromialgia tidak akan menimbulkan deformitas maupun cacat, dan pengendalian rasa nyeri dimungkinkan.
Preparat antidepresan trisiklik digunakan pada saat akan tidur untuk meningkatkan kuantitas tidur non-REM. Fokusnya adalah mempertahankan aktivitas dan membantu pasien untuk “mengatasi” rasa nyeri (terus melakukan aktivitas sekalipun terdapat gangguan rasa nyaman).
Program kondisioning yang reguler, seperti berjalan, akan memelihara tonus otot. Teknik-teknik relaksasi dan penatalaksanaan-stres merupakan bentuk terapi yang penting.