Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Semenjak Ballantyne pada tahun 1901 mengumumkan tempat plea for promaternity hospital, di Paris, yang merupakan model antenatal pertama di dunia, maka upaya pengawasan hamil makin berkembang.
Jangan Lewatkan:
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai hamil secara dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.
Diketahui bahwa janin dalam rahim dan ibunya merupakan suatu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan janin.
Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pengawasan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada setiap trisemester, sedangkan trisemester terakhir sebanyak 2 kali.
WHO Expert Committee on the Midwife in Maternity Care mengemukakan tujuan maternity care (pelayanan kebidanan) yaitu:
1. Pengawasan serta penanganan wanita hamil dan saat persalinan
2. Perawatan dan pemeriksaan wanita sesudah persalinan
3. Perawatan neonatus-bayi
4. Pemeliharaan dan pemberian laktasi.
Dalam pengertian yang lebih luas pelayanan kebidanan bertujuan untuk
1. Mempersiapkan dan meningkatkan kesehatan sebelum perkawinan
2. Memberikan pengertian tentang:
- Konsep keluarga sebagai unit terkecil kehidupan
- Pengertian keluarga dalam kedudukan social-budaya
- Meningkatkan pegetahuan tentang kesehatan reproduksi
- Menanamkan pengertian tentang program keluarga berencana dan merencanakan keluarga