Pencernaan dan Perkembangan Janin dalam Rahim

https://www.ilmukesehatan.comPencernaan makanan

Pencernaan makanan mulai tumbuh pada minggu ke-16. Secara rutin janin minum air ketuban sebanyak 450 ml dalam 24 jam. Hepar yang berfungsi membentuk darah, melakukan metabolisme hemoglobin dan bilirubin dan mengubahnya menjadi biliverdin.


Biliverdin disalurkan ke usus sebagai bahan sisa metabolisme. Bila terjadi asfiksia berat menyebabkan rangsangan nervus vagus (X), peristaltic usus meningkat, dan terbukanya sfingter ani, sehingga mekoneum dikeluarkan. Biliverdin memberikan warna kehijauan pada air ketuban bila terjadi asfiksia intrauterine.

 
BACA JUGA:  Tingkat Kejang Pada Eklampsia dan Komplikasinya Pada Ibu

Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim

Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi beberapa factor dan subfaktor sebagai berikut:

Factor ibu

  • Keadaan kesehatan ibu saat hamil
  • Penyakit yang menyertai kehamilan
  • Penyulit kehamilan
  • Kelainan pada uterus
  • Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
  • Kebiasaan ibu, merokok, alcohol, kecanduan.

Factor janin

  • Jenis kelamin janin
  • Penyimpangan genetic: kelainan congenital, pertumbuhan abnormal
  • Infeksi intrauterine

Factor plasenta

Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dalam rahim. Karena itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin kesehatan janin dalam rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta.

BACA JUGA:  Bagaimana Letak dan Posisi Janin dalam Rahim

                                    Berat plasenta

Indeks plasenta =——————

                                    Berat bayi

Pada kehamilan berumur 20 minggu indeks plasenta adalah 0,30;28 minggu, 0,25;38 minggu 0,15. Jadi makin tua kehamilan makin rendah indeks plasenta, artinya plasenta makin kurang mampu memberikan nutrisi kepada janinnya.

Keadaan bertambah gawat bila terjadi penyakit atau komplikasi hamil yang dapat menimbulkan infark, fibrosis, dan gangguan fungsi plasenta, sehingga dapat membahayakan sampai terjadi kematian janin intrauterine.

BACA JUGA:  Cara untuk Mengatasi Sakit Pinggang Saat Hamil

Komplikasi yang perlu mendapat perhatian adalah

  • Hamil dengan diabetes melitus
  • Hamil dengan hipertensi
  • Hamil yang lewat waktu
  • Komplikasi hamil, pre-eklampsia dan eklampsia
  • Hamil dengan infeksi virus, malaria, sifilis

Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu hamil maka pengawasan hamil sangat penting dilaksanakan dengan teratur. Dengan melakukan pengawasan hamil, penyakit yang menyertai hamil dan penyulit hamil dapat ditentukan sehingga mendapat pengobatan yang adekuat.