Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterine, dimana plasenta memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Jangan Lewatkan:
Bagaimana perubahan peredaran darah janin setelah kelahiran? Factor penting yang mengubah peredaran darah janin setelah kelahiran?
Factor penting yang mengubah peredaran darah janin menuju peredaran darah dewasa ditentukan:
1. Berkembangnya paru-paru janin
Berkembangnya paru menyebabkan tekanan negative dalam paru sehingga dapat menampung darah, untuk melakukan CO2 dan O2 dari udara.
Dengan demikian duktus arteriosus Bothalli tidak berfungsi dan akan mengalami obliterasi. Tekanan di dalam atrium kiri makin meningkat, sehingga dapat menutup foramen ovale.
Tekanan yang tinggi pula atrium kiri disebabkan darah yang mengalir ke atrium kanan, kini langsung menuju paru-paru dan selanjutnya dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis. Dua factor ini menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
2. Terputusnya hubungan peredaran darah antara ibu dan janin dengan dipotongnya tali pusat.
Pemotongan tali pusat sebaiknya dilakukan setelah bayi menangis dengan nyaring atau tali pusat berhenti berdenyut karena dapat menambah darah dari plasenta sekitar 50 ml sampai 75 ml yang sangat berarti bagi pertumbuhan bayi.
3. Membuat adult hemoglobin (tipe A) sehingga siap melakukan pertukaran CO2 dan O2 melalui paru-paru.
Menjelang persalinan disiapkan pembuatan adult hemoglobin (A) sehingga setelah lahir langsung dapat menangkap O2 dan melepaskan CO2 melalui pernapasan.