Masa subur perlu diperhitungakan untuk dapat menetapkan kapan melakukan hubungan seks bagi mereka yang ingin punya anak serta menghindari hubungan seks bagi mereka yang tidak ingin punya anak.
Jangan Lewatkan:
Pelepasan ovum bervariasi waktunya sesuai dengan factor emosi wanita yang mempengaruhi refleks hipotalamus sehingga dapat mempengaruhi pengeluaran releasting factor FSH dan LH dan pengeluaran FSH dan LH, serta akan mempengaruhi waktu ovulasi.
Untuk dapat menetapkan masa subur dapat dipergunakan perhitungan sebagai berikut:
1. Perhitungan masa subur, mulai dengan hari pertama menstruasi ditambah 12, dan masa subur berakhir ditambah 19 dengan puncaknya hari keempat belas.
Contoh: menstruasi tanggal 7 november 2013. Perhitungan minggu suburnya adalah mulai dari tanggal 19 (7 + 14) sampai tanggal 26 (7 + 19) dengan puncaknya yaitu 21 November 2013 (7 +14).
2. Memperhitungkan suhu basal, karena pengaruh estrogen dan progesterone yang dapat menaikkan suhu basal badan dengan deviasi sekitar 0,50 C. Ovulasi menyebabkan suhu basal bersifat bifasik.
3. Memperhatikan lendir cairan serviks yang bersifat
a. Basis
b. Jernih dan transparan yang mudah ditembus spermatozoa
c. Mempunyai kemampuan regang 15 sampai 20 cm (speinbarkeit)
4. Tes cairan serviks saat ovulasi dapat membentuk susunan daun faktis
5. Mikrokuretage menjelang atau hari pertama menstruasi yang menunjukkan fase sekresi, berarti terjadi ovulasi sehingga wanita mempunyai minggu subur.