Bagaimana Permasalahan Kesejahteraan Ibu di Indonesia

https://www.ilmukesehatan.comPermasalahan pokok kesejahteraan ibu pada symposium nasional kesejahteraan ibu antara lain sebagai berikut:

1. Kesejahteraan ibu besar pengaruhnya terhadap angka kematian maternaldan angka kematian perinatal.


2. Kesejahteraan ibu merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

 

3. Berdasarkan ilmu obstetric social dengan landasan utama meningkatkan kesejahteraan ibu, dikemukakan bahwa banyak factor lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan ibu dapat dikendalikan sehingga “kesejahteraan ibu” dapat ditingkatkan.

4. Factor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan ibu adalah:

a. Factor pendidikan dan kemiskinan.

  • Kurang gizi menyebabkan sekitar 70% wanita hamil dalam keadaan anemia ringan dan sekitar 4% sampai 5% anemia berat.
  • Kurangnya pendidikan sehingga tetap berorientasi pada pengobatan dan pelayanan tradisional.
  • Pelayanan kesehatan modern belum terjangkau
  • Kurangnya kemampuan untuk membiayai transportasi.

b. System pelayanan yang masih lemah

  • Belum mampu memberikan pelayanan menyeluruh dan bermutu dengan cakupan perawatan antenatal sekitar 45% sampai 50%.
  • System rujukan masih belum memadai
  • Persediaan obat yang vital belum mencukupi
  • Sekitar 80% pertolongan persalinan di daerah pedesaan masih ditolong dukun dengan berbagai komplikasinya.
  • Pelaksanaan supervisi pelayanan masih belum merata.

c. Factor biologis dan budaya dalam masyarakat

  • Kawin, hamil, dan bersalin dalam usia muda kurang dari 20 tahun sebanyak 14%.
  • Hamil dan bersalin diatas umur 35 tahun 14,5%
  • Grandemulti para sekitar 25%
  • Masih banyak kebiasaan yang bertentangan dengan upaya kesehatan modern.

d. Factor gawat darurat dalam kebidanan dan perinatal

  • Kematian karena “trias klasik” berkisar antara 68-100%
  • Kematian perinatal yang meliputi: asfiksia, infeksi, dan prematuritas/BBLR (21,75 sampai 25, 75%)

Keadaan ini menunjukkan lemahnya tatalaksana pertolongan gawat darurat dalam bidang obstetri. Kenyataan ini mencerminkan aspek social budaya yang didasari oleh kemiskinan dan rendahnya pendidikan masyarakat merupakan factor penting.

BACA JUGA:  Cara dan Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Ibu