Mengapa Jender dan Nutrisi Mempengaruhi Sistem Imun

https://www.ilmukesehatan.comJender

Kemampuan hormon-hormon seks untuk memodulasi imunitas telah diketahui dengan baik.ada bukti yang menunjukkan bahwa estrogen memodulasi aktifitas limfosit T (khususnya sel-sel supresor) sementara androgen berfungsi untuk mempertahankan produksi interleukin-2 (IL-2) dan aktifitas sel supresor.


 Efek hormon seks pada sel-sel B tidak begitu menonjol. Estrogen akan mengaktifkan populasi sel B yang berkaitan dengan autoimun yang mengekspresikan marker CD5 (marker antigenic pada sel B).

 

Estrogen cenderung menggalakkan imunitas (immunoenhancing) sementara androgen bersifat imunosupresif. Umumnya penyakit autoimun lebih sering dijumpai pada wanita ketimbang pada laki-laki.

BACA JUGA:  Keyboard yang Kotor Dapat Menyebabkan Gangguan Pencernaan

Nutrisi

Nutrisi yang adekuat sangat esensial untuk mencapai fungsi system imun yang optimal. Gangguan fungsi imun yang disebabkan oleh defisiensi protein-kalori dapat terjadi akibat kekurangan vitamin yang diperlukan untuk sintesis DNA dan protein.

Vitamin juga membantu dalam pengaturan proliferasi sel dan maturasi sel-sel imun. Kelebihan atau kekurangan unsure-unsur renik atau trace elements (yaitu, tembaga, besi, mangaan, zelenium dan zink) dalam makanan umumnya akan mensupresi fungsi imun.

BACA JUGA:  Faktor Yang Juga Mempengaruhi Sistem Imun

Asam-asam lemak merupakan unsure pembangun (building block) yang membentuk komponen structural membrane sel.

Lipid merupakan precursor vitamin A, D, E, dan K di samping precursor kolesterol. Baik kelebihan maupun kekurangan asam lemak ternyata akan mensupresi fungsi imun.

Deplesi simpanan protein tubuh akan mengakibatkan atrofi jaringan limfoid, depresi respons antibody, penurunan jumlah sel T yang beredar dan gangguan fungsi fagositik.

Sebagai akibatnya, kerentanan terhadap infeksi sangat meningkat. Selama periode infeksi dan sakit yang serius terjadi peningkatan kebutuhan nutrisi yang potensial untuk menimbulkan deplesi protein, asam lemak, vitamin serta unsur-unsur renik dan bahkan menyebabkan risiko terganggunya  respons imun serta terjadinya sepsis yang lebih besar