Bila penambahan serat pada diet dan peningkatan aktivitas gerak badan setelah satu minggu belum memberikan efek yang diinginkan, maka dapat dicoba suatu obat pencahar lemah beberapa hari.
Jangan Lewatkan:
Pilihan pertama untuk memperlunak tinja adalah sirop laktulosa (Duphalac), 2 kali sehari 1 sendok makan (15 ml) sesudah makan pagi selama 2 hari, kemudian 1 kali sehari. Wanita hamil dan yang menyusui boleh menggunakannya.
Pilihan kedua adalah bisakodil (Dulcolax), yang pada malam hari diminum 1-2 tablet dari 5 mg. Biasanya obat ini sudah memberikan efek 6-8 jam berikutnya.
Pada keadaan serius sebaiknya digunakan supositoria (bisokodil 10 mg), efeknya lebih baik dan cepat dari pada tablet dan sudah tampak dalam waktu 0,5-1 jam. Wanita hamil harus berhati-hati menggunakan obat ini karena dapat menimbulkan kejang perut.
Pilihan ketiga adalah zat-zat dengan aktivitas permukaan (detergensia), dengan sifat memperlunak tinja pula, yang bekerja dengan cara meningkatkan pemasukan air ke dalam tinja, yaitu garam natriumsulaurilsulfat (Microlax) dan natriumsulfosuksinat (Laxadine).
Microlax khusus digunakan sebagai larutan klisma dalam keadaan parah, bila penderita tidak dapat mengeluarkan tinja lagi karena sudah terlalu keras. Pada umumnya sumbatan dapat dikeluarakn dalam waktu 30 menit. Cara penggunaannya: klisma disemprotkan ke dalam liang dubur dengan suatu alat.
Selain itu masih tersedia banyak sekali pencahar lain, yang dipasarkan sebagi obat paten dengan beraneka-ragam nama. Misalnya zat pembesar volume (pencahar bulk) atau zat pengembang seperti psylium (Metamucil), yang menstimulir peristaltik.
Diminum dengan cukup air zat-zat ini tidak memberikan efek samping buruk dan dapat dengan aman digunakan oleh wanita hamil dan yang menyusui.
Perhatian!
Pada prinsipnya obat-obat ini janganlah diminum lebih dari 2-3 hari, untuk kemudian ditunggu satu minggu untuk melihat apakah pola hajat sudah normal kembali. Bila tidak, maka sebaiknya konsultasi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut karena mungkin ada gangguan yang lebih serius.