Gejala yang Terasa Akibat Penyakit Kista

Gejala yang Terasa Akibat Penyakit KistaKista adalah sejenis tumor jinak yang menyerupai kantung yang menempel di organ reproduksi wanita yaitu tepatnya di ovarium.

Pertumbuhan kantung kista ini menyebabkan beberapa komplikasi seperti haid tidak teratur, keguguran, dan resiko akibat dari penyakit kista ini sulit bagi penderita untuk hamil karena kista yang menempel secara parasit di ovarium ini dapat membunuh sperma yang masuk sehingga sulit bagi penderita untuk hamil.


Kista merupakan sebuah kantung berisi cairan yang bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja. Ukuran dan cairannya bisa bervariasi, ada yang besar maupun kecil, ada yang encer seperi air, dan ada yang kental seperti pasta.

 

Kista yang padat bisa disebut tumor (benjolan). Kista yang paling sering ditemui adalah kista ovarium (indung telur), yang merupakan bentuk awal dari kanker ovarium.

Namun, 95% dari kista ovarium bersifat non kanker dan sangat umum terjadi tanpa menimbulkan masalah/gejala apa pun. Kista ovarium bisa dialami oleh wanita di segala umur, namun paling sering muncul pada wanita usia pramenopause, yaitu 30% diantara mereka yang siklus menstruasinya teratur dan 50% diantara mereka yang siklus menstruasinya tidak teratur.

Ovarium merupakan organ reproduksi wanita yang melepaskan sebuah telur setiap bulannya. Telur ini dibentuk di dalam folikel, yaitu sebuah struktur tipis yang terdapat di dalam ovarium. Folikel berisi cairan untuk melindungi telur yang kemudian mengempis ketika telur dilepaskan di saat periode ovulasi. Setelah periode ovulasi, folikel berubah menjadi suatu struktur yang disebut corpus luteum, yang berfungsi memproduksi hormon progesteron jika terjadi fertilisasi/pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, corpus luteum akan menyusut dan menghilang dengan sendirinya.

BACA JUGA:  Info Penyakit (Akromegali) Dalam Proses Pertumbuhan

Jenis-Jenis Kista

Kista fungsional bisa muncul dari folikel maupun corpus luteum.
Kista folikular muncul jika folikel dalam ovarium tidak melepaskan sebuah telur (tidak terjadi ovulasi), atau folikel tidak mengeluarkan cairannya setelah telur dilepaskan. Sebaliknya, folikel terus terisi dengan cairan dan berubah menjadi kista. Kista folikular bisa tumbuh hingga diameter 5-6 cm. Biasanya hanya 1 kista yang muncul dalam 1 waktu. Kista ini merupakan jenis kista ovarium yang paling umum terjadi.

Kista fungsional yang terbentuk setelah fase ovulasi disebut kista corpus luteum. Kista corpus luteum muncul jika corpus luteum terisi dengan cairan atau darah. (Kista yang berisi darah bisa disebut kista hemoragik.) Kista corpus luteum bisa tumbuh hingga diameter 6 cm.

Jenis kista lainnya yang lebih jarang terjadi yaitu kista dermoid (kadang disebut kista teratoma benign mature), yang bisa mengandung serangkaian jaringan seperti rambut, kulit atau gigi, karena terbentuk dari sel-sel yang membangun telur di dalam ovarium. Kista dermoid umumnya terjadi pada wanita muda dan kemungkinan memerlukan prosedur operasi.

Selain itu ada juga kista denoma, yaitu kista yang dibangun dari sel-sel yang melapisi bagian luar ovarium. Terdapat jenis-jenis yang berbeda–beberapa diisi dengan cairan encer, beberapa lainnya kental dan berlendir. Kista denoma lebih sering menempel di luar ovarium sehingga ukurannya bisa sangat besar. Kista jenis ini normalnya bersifat non kanker, namun membutuhkan operasi untuk menghilangkannya.

BACA JUGA:  Semua Tentang Menopause

Jika anda mempunyai endometriosis (lapisan endometrial yang tumbuh di luar rongga rahim), kemungkinan anda juga mempunyai kista. Kadangkala kista yang berisi darah dapat terbentuk pada jaringan ini. Jika anda memiliki masalah ketidakseimbangan hormonal, Anda dapat mengembangkan banyak kista jinak berukuran kecil di dalam ovarium Anda. Kondisi ini disebut sebagai polycystic ovarian syndrome/penyakit ovarium polikista.

Gejala Yang Ditimbulkan

Hampir semua kista ovarium tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, kista yang berukuran lebih besar adakalanya bisa pecah, terpelintir, mengalami perdarahan atau infeksi, yang dapat menyebabkan rasa nyeri hebat serta mual dan muntah.

Beberapa gejala yang dirasakan akibat kista antara lain :

  • Nyeri dan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Gejala ini bisa hilang timbul, atau terasa terus menerus. Beberapa wanita merasakannya lebih sering setelah berhubungan seksual;
  • Perubahan siklus menstruasi. Kemungkinan siklus menstruasi menjadi tidak teratur, lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya;
  • Buang air kecil lebih sering, karena kista bisa menyebabkan tekanan pada saluran air seni, tergantung letak dan ukuran dari kista tersebut;
  • Pada beberapa kasus bisa menyebabkan perubahan bentuk payudara dan pertumbuhan rambut yang tidak normal akibat ketidakseimbangan hormonal;
  • Jika terdapat endometriosis atau polycystic ovarian syndrome, gejala yang dirasakan bisa lebih kompleks.

Diagnosa

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, sehingga sering tidak terdiagnosa. Sebagian bisa terdiagnosa secara tidak sengaja jika melalui pemeriksaan pelvic, atau jika anda melakukan USG untuk keperluan lain.

BACA JUGA:  Kista Dermoid Sering Menyerang Wanita Muda

Untuk memastikan keberadaan kista, biasanya akan dilakukan USG secara lebih menyeluruh, dan pada kasus-kasus yang rumit bisa juga dilakukan CT scan atau MRI. Lebih lanjut, dokter kemungkinan akan mengirim anda untuk melakukan tes darah untuk mengetahui kadar protein CA-125. Jika terdapat tumor, kadar protein ini biasanya diatas normal. Kadar CA-125 yang sangat tinggi bisa menjadi tanda adanya keganasan.

Yang Perlu Anda Lakukan

Terapi untuk penderita penyakit kista juga bisa dengan pengobatan secara tradisional yang dilakukan dengan ramuan tanaman berkhasiat obat.

Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi kista ovarium/indung telur :

  • 60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali sehari, setiap kali minum 150 cc.
  • 30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
  • 60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.