Diare adalah peningkatan dalam frekuensi buang air besar (kotoran), serta pada kandungan air dan volume kotoran itu. Para pengidap HIV sering mengalami diare.
Jangan Lewatkan:
Diare dapat menjadi masalah berat. Diare yang ringan dapat pulih dalam beberapa hari. Namun, diare yang berat dapat menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) atau masalah gizi yang berat. Diare sering menyerang pada orang dewasa lalu bagaimana bila diare menyerang pada anak anda makanan apa yang anda akan berikan?
Penyebab umum, terjadinya diare pada anak balita adalah, makanan. Biasanya makanan yang dikonsumsi sudah tidak layak (basi), makanan yang mengandung racun, air minum yang tidak bersih. Atau bisa juga karena tangannya yang tidak dicuci sebelum makan serta mainan anak pun bisa menjadi penyebab terjadinya diare.
Cara mencegah terjadinya Diare pada anak:
– Masak air dan makanan dengan benar dan dalam kondisi bersih.
– Harus membiasakan anak mencuci tangan sebelum makan.
– Peralatan makan harus di cuci dengan sabun, untuk alat makan bayi sebaiknya di sterilkan atau direbus.
– Simpan peralatan makanan di tempat tertutup.
– Mainan anak harus di jaga kebersihannya.
Bila anak balita sudah terkena diare, maka sebagai smart parents anda harus bisa memberikan pertolongan pertama, agar anak tidak mengalami dehidrasi yang bisa menyebabkan kematian bila tidak di tolong secara tepat.
Berikut ini pertolongan pertama untuk anak yang mengalami diare:
– Anak harus diberikan cairan dan larutan gula garam (oralit) atau pedialit (oralit khusus anak) sesering mungkin. Agar anak tidak mengalami dehidrasi.
– Bila anak yang masih ASI ( Air Susu Ibu), harus diberikan ASI terus. Bila anak yang minum susu formula sebaikanya dibuat lebih encer atau di STOP.
– Perhatikan kondisi anak, bila ia terlihat lemas dan tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup, maka sebaiknya anda segera cek ke rumah sakit atau klinik terdekat.
Berikut ini pengaturan makanan balita yang terkena diare:
– Makanan yang diberikan harus mengandung protein dan energi. Untuk anak bayi sangat di anjurkan frekuensi pemberian ASI lebih sering.
– Peberian Oralit harus terus dilakukan
– Berikan makanan yang mudah di cerna, seperti bubur dan tim. Berikan sedikit-sedikit tapi lebih sering.
– Beri makanan yang mengandung zink, seperti kerang, telur dan daging.
– Hindari makanan yang bisa memicu, seperti makanan yang asam atau pedas.
– Jangan memberikan makanan yang mengandung gas, seperti nangkah, kol, durian, singkong. Jenis makanan ini mampu menimbulkan kembung.
– Hindari memberikan makanan berserat tinggi seperti: sayuran, buah (mangga, alpukat, anggur, jambu biji)
– Dan hindari memberikan makanan yang mengandung lemak tinggi seperti gorengan, makanan yang mengandung santan, es krim dan coklat.