Kualitas Sperma Bisa Berkurang Karena Kurang Tidur

Kualitas Sperma Bisa Berkurang Karena Kurang TidurKali ini admin memberikan informasi penting tentang kesehatan buat para pria, pria yang terlalu sibuk dengan urusan kantor urusan keluarga sehingga untuk beristirahatpun atau sekedar melelapkan mata terlupakan apalagi buat anda yang suka begadang hingga larut malam anda harus tahu bahwa pria yang kurang tidur ternyata membuat kualitas sperma berkurang.

Hasil penelitian yang dilakukan di Denmark mengungkap, kurang tidur bisa menurunkan kualitas sperma. Secara rata-rata, lelaki yang kekurangan waktu tidur memiliki jumlah sperma di bawah jumlah sperma lelaki dengan durasi tidur yang cukup setiap harinya.


BACA JUGA:  Cara Efektif untuk Menghindari Berbagai Macam Penyakit Degeneratif

“Mengingat saat ini kebanyakan lelaki muda banyak yang terlihat mengalami penurunan kualitas sperma, dan saat ini banyak pula yang mengeluhkan masalah kurang tidur, maka hasil studi ini penting untuk dipertimbangkan bagi kesehatan publik,” tulis para periset dalam laporannya, sebagaimana dikutip dari Foxnews.

 

Hasil studi ini dilakukan terhadap 953 lelaki muda di usia awal 20-an. Para responden didata jam tidurnya selama 4 minggu sebelum tes, dilakukan pula tes level hormon, serta kualitas spermanya.

BACA JUGA:  Memeriksa Kondisi Kesehatan Testis

Ditermukan, dari keseluruhan responden, 15 persennya mengaku sulit untuk tidur, dan 13 persennya mengaku kualitas tidurnya tak bagus karena sering terbangun di tengah malam.

Secara umum, semakin buruk kualitas tidur lelaki, makin buruk kualitas spermanya. Contohnya, lelaki yang kualitas tidurnya amat buruk menunjukkan jumlah spermanya 25 persen di bawah rata-rata, serta jumlah sperma dengan morfologi normalnya 1,6 persen di bawah rata-rata.

Meski demikian, para peneliti baru bisa mengatakan ada keterhubungan antara kurang tidur dengan kualitas sperma, tetapi tidak mengatakan ada hubungan kausal antara keduanya.

BACA JUGA:  Penyebab Tekanan Darah Tinggi

Menurut para peneliti, kemungkinannya, gangguan tidur bisa mengubah ritme testosteron di malam hari, tanpa benar-benar mengubah level testosteron secara keseluruhan. Penelitian ini tidak memperhitungkan gaya hidup para responden yang bisa saja menjadi penyebab masalah tidur dan mempengaruhi kualitas sperma.

Para periset menyatakan, butuh penelitian mendalam untuk melihat apakah perbaikan kualitas tidur memiliki dampak baik pula terhadap perbaikan kualitas sperma.