Pencegahan
Jangan Lewatkan:
Penggunaan sabun berlebihan menghilangkan lapisan pelindung dari kulit sehingga spora jamur dapat mudah menyerbu. Tindakan pencegahan lainnya adalah sebagai berikut:
a. Mengenakan sandal di kolom renang umum untuk memperkecil risiko infeksi dengan spora jamur;
b. Setelah mandi atau douche, kaki di keringkan dengan baik, terutama di antara jari-jarinya;
c. Pada kaki berkeringat digunakan talk untuk mengeringkannya;
d. Sepatu sebaiknya agak longgar dan terbuat dari bahan yang berventilasi (kulit, bukan plastik) atau menggunakan sandal terbuka;
e. Kaos kaki perlu diganti setiap hari dan handuk dicuci dengan air panas diatas 800C untuk mematikan spora yang terlepas dari serpihannya;
f. Sebaiknya setiap hari mengganti sepatu, agar selalu menggunakan sepatu yang kering.
Pasien diabetes perlu memberikan perhatian khusus pada pemeliharaan kaki dan kuku karena pada mereka sirkulasi darah pada umumnya sudah memburuk.
Saraf-saraf dapat dirusak akibat diabetes, menyebabkan perasaan di kaki berkurang sehingga luka-luka kecil tidak dirasakan lagi. Oleh karena itu harus berhati-hati sewaktu menggunting kuku kaki dan penanganan kapalan atau katimumul.
Obat-obat rumah tangga.
Dilaporkan bahwa suatu campuran dari minyak atsiri teatree oil dan eukalyptol sangat ampuh dan lebih mampu menembus kerakin kuku dan mencapai jamur. Digunakan secara teratur 2 kali sehari 1-2 tetes pada pangkal kuku kapur dapat mengatasi infeksi dalam ±4-6 minggu.
a. Merendam kaki dalam larutan garam dapur (2 sendok teh dala ½ liter air hangat) selama 5-10 menit juga dapat membantu penyembuhan. Larutan garam menghindari jamur berkembang baik serta mengurangi berkeringat.
b. Pasta yang dibuat dari 1 sendok makan soda kue (bikarbonat) dalam sedikit air hangat, dioleskan pada kaki dua kali sehari.
Pengobatan Oleh Dokter
Bila obat-obat luar (salep, tingtur) tidak atau kurang efektif secara sistemis (melalui darah), yaitu seofulvin atau itrakonazol. Sering kali efeknya baru tampak setelah penggunaan 6-12 bulan.
Obat-Obat Tersendiri
a. Mikonazol (Daktarin) dan turunannya
b. Klotrimazol (Canesten)
c. Povidon-iod (Betadin)